Sabtu 16 May 2020 13:35 WIB

Parfi 56: Ratusan Pekerja Film Terdampak Pandemi

Rata-rata pekerja film hidup total untuk dunia film.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) 56 - Marcella Zalianty
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) 56 - Marcella Zalianty

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia 56 (Parfi 56), Marcella Zalianty mengatakan, dunia film terkena dampak pandemi Covid-19 dari hulu ke hilir. Menurut dia, setidaknya lima produksi berhenti yang berdampak kepada 500 kru pekerja seni kehilangan pekerjaan.

"Katakanlah di bulan pertama itu lima produksi setop, otomatis 500 kru jobless, dan dunia film ini adalah kena dari hulu ke hilir," ujar Marcella dalam bincang virtual 'Dukungan Selebriti untuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19' melalui akun BNPB, Sabtu (16/5).

Baca Juga

Ia mengatakan, proses syuting yang melibatkan banyak orang tidak bisa dilakukan seiring aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal itu juga dilakukan demi mencegah penyebaran virus corona.

Selain itu, bioskop pun tutup. Segala produksi yang siap tayang harus berhenti akibat pandemi Covid-19.

Marcella menuturkan, rata-rata pekerja seni ini juga masih banyak pekerja nonformal atau pekerja harian. Hidup mereka sepenuhnya didedikasikan untuk dunia film.

"Sehingga mereka betul-betul nol penghasilan di saat sekarang," kata dia.

Parfi 56 bersama rekan-rekan pekerja film menggalang dana untuk para pekerja seni yang terdampak wabah virus corona ini. Marcella mengaku, bantuan dana itu pun telah didistribusikan kepada 250 pekerja film.

Tak hanya itu, Parfi 56 bersama pekerja seni yang lain juga akan bekerja sama dengan situs penggalangan dana untuk melelang barang artis. Marcella berharap, donasi yang dikumpulkan dapat disalurkan kepada pekerja seni secara luas yang kehilangan pekerjaan karena Covid-19.

"Perfilman ini floor daripada industri kreatif, sektor seni yang mungkin terkena impact paling besar di masa pandemi," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement