Jumat 15 May 2020 22:23 WIB

Doa Pelunas Utang

Utang secara riba tidak bisa menyelesaikan masalah, justru menambah masalah baru.

Berdoa kepada Allah dengan harapan utang dapat dimudahkan untuk dilunasi (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Berdoa kepada Allah dengan harapan utang dapat dimudahkan untuk dilunasi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Barangkali, problem hidup yang paling mendesak adalah ekonomi. Kebutuhan lain bisa saja ditunda. Namun, untuk memenuhi hajat perut seseorang tak akan tahan berlama-lama.

Berutang memang cara yang mudah dan cepat untuk menyelesaikan problem ekonomi. Akan tetapi, ada konsekuensi yang besar dan berat. Bagi Muslimin, utang yang belum lunas bisa menghalangi seseorang masuk surga, sekalipun ia syahid di jalan Allah.

Baca Juga

Suatu hari, Rasulullah SAW masuk ke masjid. Di sana, beliau mendapati sahabat Anshar yang bernama Abu Umamah tengah dilanda masalah. Nabi SAW pun bertanya, "Ya Aba Umamah, mengapa engkau berada di dalam masjid, padahal bukan waktunya mendirikan shalat fardhu?''

"Ya Rasulullah, saya sedang dilanda permasalahan. Saya dililit banyak utang,'' jawab Abu Umamah.

Rasulullah SAW kemudian bersabda, ''Ya Abu Umamah, maukah engkau jika aku mengajari kamu sebuah doa yang dapat mengeluarkan engkau dari kesedihan yang sedang engkau hadapi?"

Abu Umamah menjawab spontan, "Saya sangat senang sekiranya engkau berkenan menolong.''

Rasulullah kemudian bersabda, "Bacalah setiap pagi dan sore doa ini: 'Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari susah dan duka. Aku berlindung kepada-Mu dari lemahnya kemauan dan rasa malas. Aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan bakhil. Dan aku berlindung kepada-Mu dari banyak utang dan kezaliman manusia'" (HR Abu Daud).

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

***

Doa yang diajarkan Rasulllah kepada Abu Umamah tidak secara langsung akan melunasi utang, meski sudah dibaca tiap pagi dan sore. Doa merupakan dorongan dan motivasi, sedangkan substansinya berupa uslub (cara) agar manusia bisa lepas dari lilitan utang.

Untuk bisa lepas dari lilitan utang manusia harus melakukan empat hal. Pertama, jadikanlah utang itu sebagai pendorong untuk semangat bekerja dan berusaha. Jangan putus asa, sebab putus asa itu berdosa. (QS Yusuf: 87).

Kedua, tidak boleh malas bekerja, sebab bekerja itu ibadah dan wajib hukumnya, lebih-lebih bagi manusia yang punya tanggungan utang. Allah tidak suka hamba-Nya yang lemah semangat dan pemalas. (HR Muslim).

Ketiga, tidak boleh bersifat pengecut dan bakhil. Jika Allah telah memberi rezeki yang cukup, maka segeralah lunasi utang. Menunda-nunda melunasi utang bagi yang berkecukupan hukumnya haram. (HR Abu Daud). Keempat, tidak boleh menjadikan utang sebagai kebiasaan, apalagi sampai berutang secara riba.

Berutang secara riba tidak bisa menyelesaikan masalah justru menambah masalah baru dan hukumnya pun haram. (QS Al-Maidah: 2). Wallahu a'lam bis shawab.

sumber : Hikmah Republika oleh Muhammad Bajuri
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement