Jumat 15 May 2020 21:07 WIB

Macet Gegara Rob, Gubernur Minta Dishub Saiagakan Petugas

Bajir rob menggenangi permukiman dan jalan raya Pantura Jateng.

Rep: S Bowo Pribadi / Red: Agus Yulianto
Kendaraan bermotor menembus jalan raya pantura Demak KM 8 ruas Demak-Semarang yang terendam limpasan air laut ke daratan (rob) di Demak, Jawa Tengah, ?Rabu (13/5/2020). Banjir rob yang melimpas ke jalur utama pantura Demak setinggi sekitar 15-40 sentimeter itu menyebabkan kemacetan lalu lintas sepanjang sekitar 7,5 kilometer dari arah Kabupaten Demak menuju Kota Semarang dan sepanjang sekitar satu kilometer dari arah Kota Semarang menuju Kabupaten Demak.
Foto: Antara/Aji Styawan
Kendaraan bermotor menembus jalan raya pantura Demak KM 8 ruas Demak-Semarang yang terendam limpasan air laut ke daratan (rob) di Demak, Jawa Tengah, ?Rabu (13/5/2020). Banjir rob yang melimpas ke jalur utama pantura Demak setinggi sekitar 15-40 sentimeter itu menyebabkan kemacetan lalu lintas sepanjang sekitar 7,5 kilometer dari arah Kabupaten Demak menuju Kota Semarang dan sepanjang sekitar satu kilometer dari arah Kota Semarang menuju Kabupaten Demak.

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Rob yang terjadi di wilayah Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah tidak hanya menggenang kawasan pemukiman. Namun, juga menggenangi ruas jalan pantura Jawa Tengah.

Tak pelak genangan rob ini membuat arus lalu lintas, di ruas jalan Semarang- Demak tersendat, akibat terjadi perlambatan oleh kendaraan yang berupaya menghindari badan jalan yang tergenang rob.

Sehingga terjadi antrean panjang kendaraan yang melintas di jalur pantura tersebut, hingga membuat Gubernur Jawa Tengah gerah dan harus turun tangan mengatur sendiri arus lalu lintas di sumber ketersendatan.

Pasalnya di area simpul kepadatan tersebut tidak tampak seorang pun petugas polisi pengatur arus lalu lintas. Sementara jalur pantura tersebut juga tengah padat oleh kendaraan pengguna jalan.  

Pemandangan ini terjadi saat rombongan gubernur bermaksud pulang ke Semarang dari kegiatan kunjungan kerja, di wilayah Kabupaten Kudus, Jumat (15/5) sore.

Namun karena ketersendatan arus lalu lintas yang cukup lama. Gubernur pun meminta mobil patwal untuk membuka jalur kontra flow, demi mengetahui pemicu ketersendatan arus lalu lintas tersebut.

Setelah tiba di kawasan genangan rob, gubernur pun bergegas turun untuk mengatur arus lalu lintas agar bisa mengurai kepadatan kendaraan yang akan melintas.

Ada penyebab yang cukup kompleks di lokasi tersebut. Pertama akibat badan jalan tergenang rob, selain itu tepat di titik genangan juga merupakan akses putar arah kendaraan dan juga akses keluar angkutan barang dari industri.

Di lokasi yang sama juga ada pekerjaan perbaikan saluran air. "Lokasi tersebut menjadi sumber dan pemicu kemacetan arus lalu lintas, karena tidak ada petugas polisi lalu lintas yang mengatur," ungkap Gubernur Jawa Tengah.

Oleh karena itu, ia pun meminta agar di titik genangan ini ada petugas pengatur lalu lintas yang siaga 24 jam, guna meminimalkan kemacetan arus lalu lintas di jalur pantura tersebut.

Ia juga menghampiri salah satu warga yang ada di lokasi itu. Kepada warga tersebut, Ganjar meminta agar melaporkan apabila ada kemacetan akibat rob, dan tidak ada petugas yang jaga agar nelapor.

"Laporkan ke saya ya pak, nanti saya tindaklanjuti. Ini catat nomor saya," tegasnya sambil memberikan nomor telepon yang dimaksud.

Gubernur juga mengatakan, penanganan rob di kawasan Sayung, Demak ini memang harus ekstra. Dirinya sudah meminta BBWS dan PSDA untuk mencarikan solusi tercepat dan terbaik.

"Saya juga minta dipasangi orang (petugas) di sini, karena sebenarnya titik macetnya ya di sini ini. Di titik akhir rob ini harusnya ditaruh petugas, biar bisa menarik kendaraan yang jalan," tegas Ganjar.

Sebab kalau kendaraan akan berjalan pelan dan akan menimbulkan perlambatan hingga kemacetan yang cukup panjang dan lama. Karena banyak potensi gangguan lalu lintas ini tidak ada petugas.

Maka gubernur pun menelpon Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah dan meminta agar ada petugas yang siaga mengendalikan kemacetan di lokasi tersebut.

"Tadi yang saya telpon pak Kadishub, saya minta pasang orang di sini selama 24 jam. Sehingga problem kemacetan di jalur pantura ini tertangani," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement