Jumat 15 May 2020 18:27 WIB

Bocah Main Petasan Sebabkan Rumah Warga Terbakar

Petasan menimbulkan percikan api yang mengenai plafon bangunan warga Kuningan.

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Pedagang petasan (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Pedagang petasan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Sebuah rumah warga di Dusun 1 RT 01 RW 01 Desa Dukuh Tengah, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan terbakar, Jumat (15/5) sekitar pukul 9.30 WIB. Kebakaran dipicu oleh ulah sekelompok anak-anak yang bermain petasan di sekitar lokasi kejadian.

Kepala UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan, M Khadafi Mufti, menjelaskan, berdasarkan keterangan dari pelapor, Ridwan, yang juga perangkat desa setempat, peristiwa itu bermula dari adanya sekumpulan anak kecil yang sedang bermain petasan. Saat itu, Ridwan sudah memperingatkan para bocah tersebut untuk tidak bermain petasan di pemukiman warga. Namun, peringatan itu tak diindahkan oleh mereka.

Baca Juga

Selang beberapa menit kemudian, petasan yang sedang dimainkan para bocah itu menimbulkan percikan api yang mengenai plafon bangunan rumah salah seorang warga. Api pun langsung membesar dan membakar KWH listrik di rumah tersebut hingga menimbulkan ledakan.

‘’Api semakin membesar dan saksi bersama sejumlah warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya,’’ kata Khadafi kepada Republika.co.id, Jumat (15/5).

Saksi kemudian melaporkan kejadian kebakaran itu ke Kantor UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Kabupaten Kuningan. Petugas pemadam kebakaran yang langsung meluncur ke lokasi kejadian langsung memadamkan kobaran api dibantu aparat desa setempat, polisi dan warga. Api berhasil  dipadamkan sekitar pukul 10.30 WIB.

"Penyebab kebakaran itu diduga akibat dari ledakan petasan,’’ terang Khadafi.

Akibat kebakaran itu, rumah milik warga yang bernama Sahrodi mengalami kerusakan. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 18 juta.

‘’Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut,’’ tukas Khadafi.

Khadafi pun mengimbau agar warga meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran, seperti bermain petasan, kompor gas, tungku dan listrik. Aparat pemerintahan desa setempat juga dimiinta untuk menyediakan sistem proteksi aktif seperti APAR, Hydran dan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement