Sabtu 16 May 2020 02:00 WIB

Rapid Test di Pasar Tradisional Makassar-Gowa, 161 Reaktif

Mereka yang dinyatakan reaktif akan diuji swab.

Petugas medis melakukan pemeriksaan cepat (rapid test) COVID-19 (ilustrasi).
Foto: ANTARA /M N Kanwa
Petugas medis melakukan pemeriksaan cepat (rapid test) COVID-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kegiatan rapid test massal di pasar tradisional di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan pada hari ketiga, Jumat, menemukan ratusan orang berstatus reaktif Coronavirus Disease (Covid-19). Ada setidaknya 161 orang reaktif virus Covid-19.

"Hasil rapid test di hari ketiga ini di pasar tradisional tercatat 161 orang dinyatakan reaktif COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Muh Ichsan Mustari saat meninjau tes cepat massal di Pasar Butung Makassar, Jumat.

Baca Juga

Ia menjelaskan, dari total 18 pasar tradisional yang menjadi tempat pelaksanaan tes cepat Covid-19 di Kota Makassar, empat di antaranya masih berjalan di hari terakhir ini.

Menurut dia berdasarkan data sementara dari pemeriksaan sekitar 6.000 sampel di hari ketiga itu menunjukkan sebanyak 138 orang dinyatakan reaktif, bukan hanya dari pedagang tapi juga petugas pasar.

 

Sedangkan di Kabupaten Gowa, dari tujuh pasar tradisional yang melaksanakan tes cepat dari jumlah 3.000 orang pedagang dan petugas pasar, ditemukan 23 orang dinyatakan reaktif. "Bagi yang reaktif selanjutnya akan menjalani tes swab untuk memastikan statusnya. Kalau positif langsung menjalani isolasi mandiri di hotel yang disediakan pemerintah provinsi," katanya.

Tiga hotel, kata MuhIchsan Mustari telah disediakan untuk menampung pasien Covid-19 yang kondisinya orang tanpa gejala (OTG). Di antaranya seperti di hotel Swiss Bell in, Losari Makassar dan Herper.

Sementara Pangdam XIV Hasanuddin sekaligus Ketua Pelaksana Harian Satgas COVID-19 Sulsel, Mayjen Andi Sumange Rukkadi sela pemantauan di pasar tersebut menyatakan setelah pasar-pasar selanjutnya akan dilakukan tes massal di tingkat pemukiman RT dan RW.

"Setelah pasar selesai, maka kita beralih ke tingkat RT dan RW, yang daerahnya dianggap zona merah, setelah itu kita mengevaluasi semuanya. Untuk sekarang ini kita hanya melihat sampai sejauh mana hasilnya. Bagi pedagang reaktif langsung kita bawa ke tempat isolasi," katanya.

Salah seorang pedagang setempat, Hj Ani menuturkan, tes cepat tersebut sangat membantu mereka dalam hal keamanan dan meminimalisir penyebaran virus Corona itu. "Kalau saya ini sangat bagus, lebih aman buat kami dan bisa diketahui siapa saja yang kena, serta tes ini bisa meminimalisasipenyebaran Covid-19," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement