Jumat 15 May 2020 14:21 WIB

BKPM Terus Dorong Investasi di Luar Jawa

Porsi Jawa mencapai 55 persen dan luar Jawa sebesar 45 persen.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Logo BKPM. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, meski Jawa masih menjadi daya tarik utama bagi investor, pemerataan investasi terus didorong ke seluruh Indonesia.
Foto: BKPM
Logo BKPM. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, meski Jawa masih menjadi daya tarik utama bagi investor, pemerataan investasi terus didorong ke seluruh Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, meski Jawa masih menjadi daya tarik utama bagi investor, pemerataan investasi terus didorong ke seluruh Indonesia. 

Plt Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Indriani menegaskan, BKPM tetap mendorong pemerataan investasi di seluruh Indonesia. "Jadi tidak hanya di Jawa saja," ujarnya melalui keterangan resmi pada Jumat, (15/5).

Baca Juga

Jika dibandingkan data kuartal I 2020 dengan periode sama pada 2019 lalu, total investasi di Jawa memang turun 0,9 persen. Walaupun memang Jawa masih lebih mendominasi dibandingkan luar Jawa. "Tapi gap-nya makin kecil," kata Farah.

Pertumbuhan investasi di luar Jawa, lanjut Farah, terus menunjukkan peningkatan dan makin berimbang dengan Jawa. Total investasi penanaman modal asing (PMA) di Jawa sejak 2016 sampai kuartal I 2020 mencapai 66,86 miliar dolar AS. Sedangkan investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 739,70 triliun atau setara 53,09 miliar dolar AS.

Selama periode lima tahun tersebut, rasio realisasi investasi PMA dan PMDN di Jawa mencapai 55 persen, lalu di luar Jawa sebesar 45 persen dari total investasi sebesar Rp 3.047,2 triliun. "Ini angka yang tidak sedikit," kata Farah.

Realisasi investasi PMA di Jawa pada 2019 sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2018, investasi PMA di Jawa mencapai 17,04 miliar dolar AS, sedangkan pada 2019 menjadi 15,47 miliar dolar AS. 

"Dapat kita amati di sini, jika investor asing juga mulai melirik lokasi di luar Jawa. Pembangunan infrastruktur di luar Jawa tentunya menjadi poin positif bagi investor," kata dia. 

Sektor yang mendominasi investasi PMA di Jawa selama 2016 hingga kuartal I 2020 yaitu Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran sebesar 12,07 miliar dolar AS, Listrik, Gas, dan Air senilai 10,25 miliar dolar AS, dan Transportasi, Gudang, serta Telekomunikasi sebesar 9,34 miliar dolar AS. Disusul Industri Kimia dan Farmasi sebesar 5,28 miliar dolar AS, juga Industri Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi Lain sebesar 5,27 miliar dolar AS. 

Sedangkan untuk investasi PMDN didominasi oleh sektor Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi senilai 14,17 miliar dolar AS, Konstruksi 8,22 miliar dolar AS, dan Industri Makanan sebesar 5,51 miliar dolar AS. Lalu sektor Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran sebesar 4,28 miliar dolar AS, dan Listrik, Gas, dan Air senilai 4,07 miliar dolar AS.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement