Jumat 15 May 2020 11:35 WIB

Bill Gates Menyesal Soal Pandemi Corona

Bill Gates Menyesal Tak Berhasil Pengaruhi Pemimpin Dunia untuk Sigap Hadapi Corona

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Bill Gates Menyesal Tak Berhasil Pengaruhi Pemimpin Dunia untuk Sigap Hadapi Corona. (FOTO: Reuters/Arnd Wiegmann)
Bill Gates Menyesal Tak Berhasil Pengaruhi Pemimpin Dunia untuk Sigap Hadapi Corona. (FOTO: Reuters/Arnd Wiegmann)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Miliarder filantropi Bill Gates masih merasa belum begitu maksimal dalam memerangi virus corona (COVID-19). Padahal selama ini ia adalah sosok yang paling vokal mengenai virus corona.

Suami dari Melinda Gates ini telah menggelontorkan USD 300 juta melalui yayasan mereka bersama, Bill & Melinda Gates Foundation. Dana tersebut diperuntukkan mendanai pengembangan perawatan dan vaksin corona.

Baca Juga: Istri Bill Gates Bilang Bisa Aja Vaksin Corona Tercipta Akhir Tahun 2020, Asalkan. . .

Bill Gates juga telah memprediksi akan adanya pandemi di TED Talk 2015 lalu. Kini, prediksi dia pun terjadi. Virus corona telah menjadi pandemi dunia dengan menginfeksi lebih dari 4 juta jiwa di seluruh dunia.

"Saya berharap bisa berbuat lebih banyak untuk memperingati ancaman ini," ujar Gates dalam sebuah wawancara dengan The Wall Street Journal.

Bill Gates saat ini rutin diwawancarai untuk mengingatkan tentang bahaya dari virus corona ini. Ia juga mengaku bahwa ia menyesal belum mempengaruhi para pemimpin dunia untuk satu suara bertindak melawan pandemi Corona.

"Inti dari membicarakannya adalah kita bisa mengambil tindakan dan meminimalkan kerusakan," ucap Bill Gates.

Bill Gates juga kerap mengkritik Donald Trump, Presiden AS saat ini yang dianggap tidak bertindak cepat hingga kasus corona di AS tertinggi di dunia.

Tercatat, kini kasus COVID-19 di AS telah menginfeksi 1,42 juta orang dengan total 244 ribu sembuh dan 84 ribu meninggal dunia.

Meski demikian, Gates masih menyimpan harapan agar para pemimpin dunia bisa lebih baik lagi dalam merespons virus corona sehingga dapat mempercepat pengembangan perawatan dan vaksin.

"Saya berharap peringatan yang saya dan orang lain berikan bisa membuat tindakan global yang lebih terkoordinasi," ungkapnya.

"Harapan saya sekarang adalah pemimpin di seluruh dunia, yang bertanggungjawab untuk melindungi warganya, akan mengambil apa yang dipelajari dari tragedi ini dan berinvestasi dalam sistem untuk mencegah wabah di masa depan," tandasnya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement