Kamis 14 May 2020 23:50 WIB

UMM Rilis Lagu 'Bersama Hadang Corona'

UMM juga mengampanyekan etika batuk dan protokol kesehatan lewat video klip.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Satria K Yudha
Cuplikan video klip dari lagu UMM berjudul 'Bersama Hadang Corona'
Foto: Tangkapan layar
Cuplikan video klip dari lagu UMM berjudul 'Bersama Hadang Corona'

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Suyatno mencoba menebar energi positif di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya dengan menciptakan lagu berjudul “Bersama Hadang Corona”. 

Suyatno yang juga menjabat sebagai Kepala Informasi dan Komunikasi (Infokom) UMM mengaku prihatin atas kondisi masyarakat yang saat ini tengah berperang dengan Covid-19. "Secara fisik dan psikis menjadi tidak sehat," ujar Suyatno melalui pesan resmi yang diterima Republika, Kamis (14/5).

Suyatno mengungkapkan, saat ini banyak berita tak benar yang menakut-nakuti orang di media sosial. Menurut dia, banyaknya berita bernada pesimistis dapat memperburuk kondisi psikologi masyarakat. Hal ini menyebabkan teror virus menjadi terasa lebih ganas dari yang sebenarnya terjadi.

Motivasi lainnya yang membuat dia menciptakan lagu itu karena mendengar ada lagu ciptaan masyarakat yang bisa menimbulkan ketakutan dan pesimistis akibat serangan corona. Hal inilah yang memicu Suyatno bersama timnya untuk menciptakan lagu original (lagu dan syair) yang bertujuan memberi semangat pada masyarakat agar mampu menghadang corona.

Lagu berdurasi tiga menit lima detik itu telah diunggah di Youtube dan telah ditonton ratusan orang. Suyatno menerapkan nada riang dan penuh semangat di lagunya. Meski bergenre pop, ia menyebut lagunya dapat dinyanyikan aliran musik lainnya. 

Menurut Suyatno, video disajikan dengan menampilkan model mahasiswa asing yang tengah menempuh perkuliahan di UMM. Selain berlaku sebagai model video klip, secara tersirat mereka juga mengampanyekan etika batuk dan protokol kesehatan yang direkomendasikan. "Untuk dicatat, video klip ini dibuat sebelum ditetapkan kebijakan pembatasan sosial dan wajib bermasker," kata dia. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement