Kamis 14 May 2020 21:28 WIB

Menristek Harap Robot RAISA Bisa Dipakai di RS Rujukan

Beberapa rumah sakit daerah berkeinginan untuk dapat memanfaatkan Robot RAISA.

Tim peneliti mengendalikan Robot Medical Assistant ITS-UNAIR (RAISA) saat diuji coba di Gedung Pusat Robotika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (14/4/2020). Robot RAISA yang dibuat dari hasil kerja sama ITS dan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) tersebut guna membantu tenaga kesehatan (nakes) dalam melakukan pelayanan sekaligus mengurangi interaksi langsung dengan pasien COVID-19.
Foto: Antara/Moch Asim
Tim peneliti mengendalikan Robot Medical Assistant ITS-UNAIR (RAISA) saat diuji coba di Gedung Pusat Robotika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (14/4/2020). Robot RAISA yang dibuat dari hasil kerja sama ITS dan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) tersebut guna membantu tenaga kesehatan (nakes) dalam melakukan pelayanan sekaligus mengurangi interaksi langsung dengan pasien COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengharapkan Robot RAISA dapat segera dimanfaatkan di rumah sakit-rumah sakit yang menjadi rujukan dalam penanganan Covid-19 untuk mendukung kerja tenaga medis. Beberapa rumah sakit daerah mengirimkan surat ke pihaknya dan berkeinginan untuk dapat memanfaatkan Robot RAISA.

"Ini adalah suatu kesempatan tentunya bagi teman-teman yang mengembangkan untuk Robot RAISA ini tidak hanya dipakai saat ini di beberapa rumah sakit, di Rumah Sakit Universitas Airlangga, tapi juga bisa menjadi model untuk rumah sakit yang memang saat ini ditunjuk sebagai rumah sakit penanganan Covid-19," kata Bambang pada seminar via dalam jaringan (daring) di Jakarta, Kamis (14/5).

Baca Juga

Dia mendukung penuh pengembangan robot semacam itu, baik dari segi anggaran maupun akses kepada Kementerian Kesehatan atau Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Kementerian Riset dan Teknologi akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan gugus tugas terkait kebutuhan robot itu.

photo
Menristek Bambang Brodjonegoro - (Antara/Wahyu Putro A)

"Saya pikirkan barangkali ada pihak swasta yang bisa menggunakan robot ini untuk didonasikan kepada rumah sakit-rumah sakit atau fasilitas layanan kesehatan yang membutuhkan," tuturnya.

Untuk itu, dia meminta kepada Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan Universitas Airlangga yang mengembangkan Robot RAISA untuk segera membuat standar operasional prosedur penggunaan robot, cara pemesanan dan rincian pembiayaan untuk pembelian robot itu.

Menristek Bambang juga meminta agar para pengembang robot mempertahankan standar produksi dan terus memperkuat sekaligus memperbaiki fitur dari Robot RAISA. Saat ini pun, tim pengembang Robot RAISA terus bekerja meningkatkan kemampuan robot dengan penambahan fitur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement