Kamis 14 May 2020 20:57 WIB

Covid-19 Sleman Bertambah, Tiga dari Klaster Indogrosir

Satu positif corona lainnya dari klaster jamaah tabligh berumur 20 tahun asal Sleman.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Klaster Supermarket Indogrosir, Kabupaten Sleman, menjadi klaster besar penularan Covid-19 yang menjadi perhatian dikarenakan banyaknya kasus positif yang berhubungan dengan klaster tersebut. Hingga saat ini yang sudah dinyatakan positif hanya dari klaster tersebut, ada 29 orang sejak diumumkannya kasus pertama yakni kasus nomor 79 di DIY.

Pada 14 Mei ini, ada tambahan empat kasus positif baru dengan tiga kasus di antaranya dari klaster Indogrosir dan satu kasus dari klaster jamaah tabligh di Sleman. Sehingga, total kasus positif secara keseluruhan di kabupaten/kota di DIY sudah mencapai 185 kasus positif.

"Dari 185 positif, 68 kasus diantaranya sudah dinyatakan sembuh dan tujuh kasus meninggal dunia," kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih, Kamis (14/5).

Tambahan empat kasus positif ini di antaranya berjenis kelamin laki-laki. Tiga orang dari klaster Indogrosir yakni karyawan supermarket tersebut, masing-masing berusia 45 tahun asal Kabupaten Bantul, 54 tahun dan 20 tahun asal Sleman, serta satu lainnya dari klaster jamaah tabligh berumur 20 tahun asal Sleman.

"Yang satu positif dari klaster jamaah tabligh kondisinya sakit ringan dan yang tiga positif dari klaster Indogrosir orang tanpa gejala (OTG)," katanya.

Selain ada tambahan kasus positif, juga ada tambahan dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di DIY yang meninggal dunia pada 14 Mei ini. Dua PDP meninggal dunia ini sudah menjalani tes swab dan hasil pemeriksaan masih dalam laboratorium.

PDP meninggal dunia ini sendiri termasuk lanjut usia dan memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Satunya yaitu berjenis kelamin laki-laki yang berumur 78 tahun, asal Sleman dan satu lainnya merupakan perempuan yang berumur 67 tahun, asal Kabupaten Kulon Progo.

"PDP meninggal dunia yang asal Sleman ada riwayat komorbid stroke dan jantung dan yang asal Kulon Progo ada riwayat komorbid DM (Diabetes Mellitus)," jelas Berty.

Pada 14 Mei 2020, total PDP di DIY sudah mencapai 1.214 orang dengan 216 orang diantaranya masih menjalani perawatan. Sedangkan, 170 PDP masih dalam proses laboratorium dengan 18 orang diantaranya meninggal dunia sebelum hasil laboratorium tersebut keluar.

"Yang sudah menjalani tes swab dan sudah dinyatakan negatif ada 859 orang. Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di DIY sudah mencapai 5.773 orang," ujar Berty.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement