Kamis 14 May 2020 20:03 WIB

Membahas Industri Perbankan Syariah di Saat Pandemi

Pemberdayaan UMKM bisa menjadi alternatif sekaligus mesin pertumbuhan ekonomi

Seminar Online (Webinar) bertajuk Islamic Political Economy Series, kembali digelar oleh Program Pascasarjana Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Jakarta.
Foto: Istimewa
Seminar Online (Webinar) bertajuk Islamic Political Economy Series, kembali digelar oleh Program Pascasarjana Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Seminar Online (Webinar) bertajuk Islamic Political Economy Series, kembali digelar oleh Program Pascasarjana Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Jakarta. Pada seri kedua ini, kegiatan mengangkat tema “Menerawang Dampak  Covid-19 Pada Ekonomi Syariah dan Perannya Pada Ekonomi Nasional”, dilaksanakan pada  Selasa (12/5).

Hadir sebagai pembicara Dr. Ir. Arif Budimanta, M.Sc, Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Ekonomi yang juga merupakan Dosen di Program Pascasarjana Keuangan Syariah ITB-AD, dan didampingi oleh moderator Dr. Eng. Saiful Anwar, SE, Ak, M.Si, CA, Direktur Program Pascarajana ITB-AD dan Komite Audit Bank BRI Syariah. 

Pada kesempatan itu, Arif Budimanta menyampaikan bahwa terdapat beberapa indikator menunjukkan, dimana penyebaran virus Covid-19 memberikan dampak signifikan baik pada perekonomian global maupun domestik. 

“Kondisi perekonomian beberapa negara yang menjadi mitra dagang Indonesia mengalami kontraksi pada triwulan 1, tahun 2020, sebagai dampak dari upaya pengendalian penyebaran wabah virus Covid-19. Hal serupa juga diproyeksikan terjadi pada pertumbuhan ekonomi global,” kata Arif Budimanta dalam paparannya melalui video conference.

 

Mantan Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) itu melanjutkan, bahwa secara global terjadi penurunan Consumer Confidence Index, Business Confidence Index,  dan Composite Leading Index khususnya pada negara yang tergabung dalam Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) hingga Maret 2020. 

“Penurunan keseluruhan indeks tersebut mengindikasikan bahwa adanya penurunan kepercayaan masyarakat akan kondisi ekonomi dan kinerja bisnis ke depan, serta adanya signal penurunan aktivitas ekonomi dalam jangka pendek,” lanjutnya.

Namun dirinya percaya bahwa sektor industri perbankan syariah, pada fokus bisnis tertentu, dengan mekanisme bagi hasilnya akan mampu bertahan di tengah terpaan wabah Covid-19. Selain itu, pihaknya juga percaya dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama berperan dalam pemberdayaan sektor UMKM, pasalnya sektor ini dipercayai mampu menjadi mesin pertumbuhan ekonomi.

“Pemberdayaan UMKM bisa menjadi alternatif sekaligus mesin pertumbuhan ekonomi dalam menghadapi permasalahan ekonomi akibat pandemi Covid-19,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement