Jumat 15 May 2020 01:37 WIB

Roche Ingin Pasok Alat Tes Antibodi ke Inggris

Alat tes antibodi Roche disebut memiliki akurasi 100 persen.

Suasana jalan pada saat jam sibuk pagi hari saat hari pertama pembukaan masa lockdown akibat pandemi Covid-19 di London, Inggris, Senin (11/5). Roche berencana pasok alat tes antibodi virus corona ke Inggris.
Foto: AP/Kirsty Wigglesworth
Suasana jalan pada saat jam sibuk pagi hari saat hari pertama pembukaan masa lockdown akibat pandemi Covid-19 di London, Inggris, Senin (11/5). Roche berencana pasok alat tes antibodi virus corona ke Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen obat asal Swiss Roche Holding AG mengatakan pihaknya sedang melakukan pembicaraan dengan pemerintah Inggris untuk meluncurkan alat tes antibodi virus corona di negara itu. Setelah melakukan evaluasi secara independen, Badan Kesehatan Masyarakat Inggris menemukan tes antibodi virus corona buatan Roche memiliki akurasi 100 persen.

"Ini adalah perkembangan yang sangat positif karena tes antibodi yang sangat spesifik menjadi penanda infeksi sebelumnya," kata koordinator program pengujian virus corona Inggris John Newton.

Baca Juga

Pada gilirannya, menurut Newton, tes antibodi dapat menunjukkan beberapa kekebalan tubuh terhadap infeksi di masa depan. Meskipun demikian, belum ada kejelasan sampai sejauh mana antibodi dapat menunjukkan kekebalan terhadap infeksi Covid-19.

Temuan dari badan kesehatan pemerintah datang ketika Inggris mulai melonggarkan karantina wilayah. Para pekerja di bidang manufaktur dan sektor-sektor tertentu lainnya diminta untuk kembali bekerja jika mereka tidak dapat bekerja dari rumah.

Roche pada Rabu mengatakan bahwa perusahaan dapat menyediakan ratusan ribu alat tes antibodi ke Inggris setiap pekan. Menteri Kesehatan Matt Hancock sebelumnya mengatakan pemerintah sedang berdiskusi dengan produsen obat asal Swiss mengenai tes antibodi.

Awal bulan ini, tes antibodi Roche mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat. Tidak seperti tes untuk mendiagnosis penyakit, tes antibodi menunjukkan siapa yang telah terinfeksi dan pulih. Pada hari Rabu, Inggris mencatat 33.186 kematian akibat Covid-19, negara yang paling parah terkena penyakit pernapasan di Eropa.

sumber : Antara, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement