Kamis 14 May 2020 23:17 WIB

Warga Manado Diimbau tak Diskriminasi Keluarga Pasien Corona

Masyarakat seharusnya memberi dukungan keluarga pasien corona.

Warga Manado Diimbau tak Diskriminasi Keluarga Pasien Corona. Tim medis memeriksa data keluarga salah satu pasien positif Covid-19.
Foto: ANTARA/ABRIAWAN ABHE/
Warga Manado Diimbau tak Diskriminasi Keluarga Pasien Corona. Tim medis memeriksa data keluarga salah satu pasien positif Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Utara Steaven Dandel berharap masyarakat setempat tidak diskriminatif atau memberikan stigma negatif terhadap keluarga pasien terjangkit Covid-19.

"Beberapa hari terakhir kami dihubungi langsung klien atau pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, mereka mengeluhkan kesulitan karena mengalami diskriminasi, stigma, dan disudutkan dalam kehidupan sosial bagi keluarga di rumah," ujar dia, Rabu (13/5).

Baca Juga

Seharusnya, kata dia, masyarakat memberikan dukungan bagi keluarga, sahabat, kerabat, atau orang-orang terdekat yang sementara ini dirawat karena terjangkit virus corona. "Mereka (pasien) mengalami beban ganda, di satu sisi harus berjuang melawan virus corona, di lain sisi mereka mendengarkan berita keluarga di rumah yang mengalami tekanan masyarakat sekitar, dikucilkan, atau didiskriminasi," ujarnya.

Menurut Steaven, masyarakat semestinya tidak melakukan diskriminasi sosial seperti itu. "Tidak ada satu orang pun di dunia yang ingin terpapar Covid-19, mereka terpapar sebagian besar disebabkan karena pekerjaan," ujarnya.

Oleh karena pekerjaan yang dilakukan itu, banyak yang terpapar Covid-19, termasuk di antaranya para tenaga medis. "Mereka (tenaga medis) meluangkan waktu meninggalkan keluarga di rumah untuk layani jiwa raga lain dalam perang melawan Covid-19," ujarnya.

Akan tetapi, ketika terkonfirmasi positif, ada sebagian masyarakat mencibir dan mediskriminasi kalangan itu. "Hal ini sesuatu yang tidak patut dilakukan dari satu bangsa yang menjunjung tinggi Ketuhanan Yang Maha Esa, bangsa beragama yang mendengarkan perintah dan hukum pencipta," katanya.

Saat ini, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Sulut 82 orang, sedangkan 30 orang dinyatakan sembuh, lima dilaporkan meninggal, dan sisanya sementara dalam perawatan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement