Kamis 14 May 2020 09:39 WIB

Ayesha, Cerita Cinta Pasangan Muslim di Negara Sekuler

Apakah cinta bisa hadir setelah menikah?

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Karta Raharja Ucu
Novel berjudul Ayesha At Last karya Uzma Jalaluddin.
Foto: Dokumentasi Republika
Novel berjudul Ayesha At Last karya Uzma Jalaluddin.

Islamofobia

Novel itu juga menceritakan bagaimana Khalid mendapat tekanan terus menerus dari bosnya. Atasan Khalid tersebut sangat Islamofobia.

Suatu hari, Khalid yang seorang programmer IT dipaksa menyelesaikan tugas di salah satu perusahaan pakaian dalam wanita. Uzma berhasil memberdayakan karakternya untuk berdiri melawan ketidakadilan dan mempraktikkan agamanya dengan bangga, alih-alih tetap diam.

Para tokoh tidak bertanya-tanya mengapa mereka menjadi korban, tetapi mereka ingin tahu bagaimana dapat berbicara, mendidik orang lain, dan menjadi autentik bagi diri mereka sendiri.

Terkait Islamofobia, Uzma meyakini, fenomena itu ada di seluruh dunia. Memang ada kebencian yang diarahkan pada orang-orang tertentu, sayangnya banyak dari korban adalah Muslim.

Toronto yang menjadi setting novel Love After Marriage merupakan kota multikultural, mungkin di dunia menjadi salah satu kota paling multikultural. Banyak budaya berbeda yang berkembang, salah satunya Islamofobia. Karena menjadi minoritas, Uzma mengatakan, Muslim bisa mendapat tekanan luar biasa dengan alasan terlihat berbeda.

Jamaah di beberapa masjid menjadi sasaran penyerangan mengatakan, takut pergi lagi ke masjid. Uzma melihat, hal itu terjadi di beberapa negara Eropa.

Uzma mengatakan, terlibat dalam politik dan menulis buku membantu mengubah cara orang lain melihat Muslim. Karena itu, dia merasa apa yang telah dilakukan sudah sangat tepat dengan menulis buku. "Kami (Muslim) juga menginginkan cinta dan kebahagiaan dalam hidup kami," ujar Uzma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement