Rabu 13 May 2020 19:42 WIB

Bupati Landak: Ketahanan Pangan Daerah Kami Terjaga

Hasil swasembada padi ini bisa mencukupi kebutuhan pangan di kabupaten Landak

Bupati Landak Karolin Margret Natasa secara langsung melaporkan kepada Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo mengenai kesiapan ketahanan pangan di daerahnya di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Foto: istimewa
Bupati Landak Karolin Margret Natasa secara langsung melaporkan kepada Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo mengenai kesiapan ketahanan pangan di daerahnya di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

REPUBLIKA.CO.ID, LANDAK-- Bupati Landak Karolin Margret Natasa secara langsung melaporkan kepada Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo mengenai kesiapan ketahanan pangan di daerahnya di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Hal tersebut dilaporkan melalui rapat online yang digelar Kementerian Pertanian (Kementan) bersama dengan, Komisi IV DPR RI, Gubernur dan Bupati se-Indonesia, serta melakukan gerakan tanam padi atau jagung serentak di Desa Temiang Sawi, Kecamatan Ngabang, Selasa kemarin (12/5).

"Ketahanan pangan di Kabupaten Landak terutama hasil pertanian padi mencukupi yang dibuktikan dengan hasil panen padi yang saat ini dicapai," demikian disampaikan Karolin kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam rapat tersebut.

Karolin menjelaskan dengan luas area pertanian sekitar 45 ribu hektare, Kabupaten Landak bisa menghasilkan sekitar 317 ribu ton padi per tahunnya. Menurutnya, hasil swasembada padi ini bisa mencukupi kebutuhan pangan di kabupaten Landak bahkan bisa mendukung untuk ketersediaan Kalimantan Barat.

"Untuk padi kami punya lahan kurang lebih 45.000 hektare, dan Januari sampai dengan Maret kami laporkan sudah penen 110.000 ton. Kami harapkan tidak ada halangan sampai dengan akhir tahun kabupaten Landak bisa menyumbangkan hasil panen 317.000 ton. Dan ini cukup untuk kita di Kabupaten Landak swasembada serta bahkan bisa mendukung daerah lain di Kalimantan Barat juga," terangnya.

Selain itu, Karolin pun menegaskan di Kabupaten Landak juga akan mempersiapkan komoditas pangan lainnya yaitu jagung. Saat ini ditargetkan lahan lebih dari 5 ribu hektare yang berasal dari lahan peremajaan sawit untuk ditanami jagung sebagai upaya penyediaan pangan.

"Kurang lebih ada 800 hektar lahan peremajaan sawit yang akan ditanam jagung pada tahun ini. Target kami dalam waktu dekat kita akan menanam jagung paling tidak kurang lebih 5.565 hektare," tegasnya.

Terkait hal ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh seluruh Kepala Daerah dalam mengupayakan ketersediaan pangan ditengah bencana pandemi Covid-19 saat ini.

"Saya ingin menyampaikan terima kasih dan rasa bangga saya bahwa seluruh Bupati memiliki semangat yang tidak pernah pudar, dan menjamin ketersediaan pangan yang ada di daerah masing-masing bahkan siap menjadi penyanggah ketahanan pangan nasional," ucapnya.

Lebih lanjut Menteri Pertanian mengimbau seluruh Kepala daerah agar terus memperkuat ketahanan pangan didaerah masing-masing. Dirinya berharap adanya koordinasi dan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat terkait penguatan ketahanan pangan nasional.

"Pada bulan ini kita lakukan percepatan secara maksimal. Saya berharap kita sempat melakukan persiapan lahan-lahan yang ada. Yang sudah panen segera mempersiapkan tanam kembali. Saya berharap adanya kerjasama dengan Dirjen Saya," katanya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menambahkan pada tahun 2020 secara nasional pemerintah mentargetkan luas tanam padi 11,66 juta ha, berpotensi menghasilkan 33,6 juta ton beras. "Untuk jagung, ditargetkan seluas 4,49 juta ha, berpotensi menghasilkan 24,17 juta ton pipilan kering," katanya.

Suwandi menjelaskan dalam meningkatkan luas tambah tanam padi, pihaknya mendorong penyuluh untuk melaporkan perkembangan luas tanam di wilayah kerjanya secara berjenjang melalui sms kepada koordinator penyuluh dan KCD/KUPT Dinas Kecamatan. Begitupun dengan petugas untuk selalu mengirimkan laporan harian ke Dinas Pertanian Kabupaten/kota yang kemudian dilanjutkan ke Dinas Provinsi dan Pusat.

"Dengan laporan ini, akan dijadikan sebagai indikator sejauh mana kita bekerja. Dengan begitu, target tanam yang kita tentukan terukur bisa dicapai,“ katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement