Rabu 13 May 2020 17:33 WIB

Sleman RDT Massal Kedua Klaster Indogrosir

Hasil dari tes dapat langsung diketahui 15 menit setelah prosedur.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Personel Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sleman melakukan rapat koordinasi jelang tes diagnostik cepat atau rapid test massal di GOR Pangukan, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (11/5/2020)
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Personel Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sleman melakukan rapat koordinasi jelang tes diagnostik cepat atau rapid test massal di GOR Pangukan, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (11/5/2020)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman, DIY, kembali menggelar Rapid Diagnostic Test (RDT) massal yang telah dilakukan sejak 12 Mei 2020 sampai 15 Mei 2020. Setiap harinya, dijadwalkan 500 peserta terdaftar yang mengikuti tes usai proses verifikasi.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman, Novita Krisnaeni, mengapresiasi sikap masyarakat yang kooperatif selama tes berlangsung. Dari administrasi sampai pengambilan darah dibutuhkan 10 menit.

Ia menilai, semua peserta terpantau aman dan terkendali dengan yang lansia dan ibu hamil didahulukan. Hasil dari tes dapat langsung diketahui 15 menit setelah prosedur, masyarakat yang diketahui reaktif segera ditindak lanjuti.

"Setelah data diolah, daftar peserta yang non-reaktif kita kembalikan ke Kominfo untuk disampaikan ke peserta secara daring melalui laman rdt.slemankab.go.id," kata Novita, Rabu (13/5).

Namun, untuk yang reaktif diserahkan ke Tim Gerak Cepat (TGC) Dinas Kesehatan Sleman. TGC dan puskesmas yang akan menginformasikan ke pasien, dan nanti akan dijemput dan didaftarkan untuk tes swab di rumah sakit.

Novita menambahkan, bila tes swab sudah siap pasien dapat langsung dilakukan tes. Namun, bila rumah sakit penuh paseian-pasien akan ditempatkan di Asrama Haji DIY yang memang sudah difungsikan sebagai tempat karantina.

Selain itu, ia menjelaskan, pasien reaktif setidaknya akan ikut tes swab tiga kali. Jadi, di rumah sakit selama 4-5 hari, lalu pasien dengan tes swab hasil negatif bisa kembali ke rumah untuk isolasi mandiri.

"Sementara, pasien dengan hasil positif lanjut isolasi rumah sakit hingga hasil tes dua kali negatif," ujar Novita.

Seorang peserta tes wanita asal Sleman, H (29) menilai, RDT massal ini cukup menandakan respon cepat atas kasus konfirmasi positif salah satu karyawan di Indogrosir. H berharap cepat mengetahui status dirinya saat ini.

"Apakah saya jadi salah satu ODP, PDP, OTG, apalagi positif, sehingga jika terjadi hal-hal itu dapat diketahui follow-up nya dan tidak menyebarkan ke mana-mana," kata H.

Menurut H, sejauh ini dia sendiri memang tidak merasa memiliki gejala-gejala Covid-19. Karenanya, ia mengaku motivasinya ikut tes itu untuk jaga-jaga dan mengetahui lebih pasti kondisi dirinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement