Rabu 13 May 2020 16:22 WIB

Kemendikbud Gelar Lomba Tulis Surat untuk Nadiem Makarim

Lomba ini wujud penerapan penguatan pendidikan karakter selama masa pandemi Covid-19.

Mendikbud Nadiem Makarim. Kemendikbud menyelenggarakan Sayembara bertema 'Hikmah Hari Kemenangan di Masa Pandemi, Surat untuk Mas Menteri Nadiem Makarim'.
Foto: kemendikbud
Mendikbud Nadiem Makarim. Kemendikbud menyelenggarakan Sayembara bertema 'Hikmah Hari Kemenangan di Masa Pandemi, Surat untuk Mas Menteri Nadiem Makarim'.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Penguatan Pendidikan Karakter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Puspeka Kemendikbud) menyelenggarakan Sayembara Menulis Surat bagi para siswa, dan guru. Sayembara ini bertema 'Hikmah Hari Kemenangan di Masa Pandemi, Surat untuk Mas Menteri Nadiem Makarim'. 

Kepala Pusat Penguatan Pendidikan Karakter, Hendarman, mengungkapkan lomba ini merupakan bentuk dari penerapan penguatan karakter di kalangan siswa dan guru. "Kegiatan ini bukan sekedar lomba, tapi juga sebagai wujud penerapan penguatan pendidikan karakter terutama bagi para guru, dan siswa selama masa pandemi Covid-19," kata Hendarman, dalam keterangannya, Rabu (13/5).  

Baca Juga

Penguatan karakter, lanjut Hendarman, terlihat ketika para siswa dan guru bergotong-royong dan bertoleransi untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di masa Pandemic Covid-19. Durasi pengiriman surat akan berlangsung selama seminggu, yaitu dari tanggal 11 Mei 2020 sampai dengan 17 Mei 2020, paling lambat diterima pukul 18.00 WIB. 

Di hari pertama lomba, Hendarman menjelaskan sudah terdapat beragam cerita inspirasi dari para guru dan siswa yang dikirimkan. Mereka banyak bercerita bagaimana karakter religius ditunjukkan dengan giat menajalankan puasa di masa pandemi," kata Hendarman.

Pemenang yang terpilih adalah sebanyak dua surat yang berasal dari guru, dan dua surat yang berasal dari murid. "Nanti, cerita paling menginspirasi akan diberi kesempatan untuk bisa bertemu, dan berdiskusi langsung dengan Mas Menteri," kata dia lagi.

Adapun syarat dan ketentuan dari menulis surat untuk Mendikbud meliputi, peserta adalah guru dan murid SD yang berada di wilayah Republik Indonesia. Tema surat adalah pengalaman mengajar dan belajar selama bulan Ramadan di masa pandemi Covid-19 serta kesan bulan Ramadan dan harapan akan perayaan Idulfitri nanti.

Setiap peserta hanya dapat mengirimkan satu surat kepada Mendikbud. Surat harus menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Surat tidak mengandung unsur SARA, Pornografi, dan politik. 

Surat harus orisinil/tidak plagiat. Panjang surat maksimal 250 kata atau maksimal satu lembar kertas ukuran A4. Peserta harus mencantumkan dua nomor telepon yang bisa dihubungi, identitas diri (foto KTP/foto KTP orang tua atau wali murid), dan foto peserta dengan ukuran maksimal 1 MB.

Para peserta mengirimkan surat dengan mekanisme pengiriman sebagai berikut; (1) Peserta menuliskan surat kepada Mendikbud sesuai format, syarat, dan ketentuan yang berlaku; (2) Surat dikirimkan dengan format: (NAMA)(GURU/MURID)(ASAL SEKOLAH)_(KOTA); (3) Surat dapat dikirimkan melalui surat elektronik/email ke: [email protected]; (4) Surat dengan tulisan tangan dapat difoto dan dikirimkan melalui whatsapp ke nomor 0822 9777 7058 (untuk guru) dan 0856 9777 7058 (untuk murid). 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement