Rabu 13 May 2020 07:09 WIB

Pertamina MOR IV Bantu UMKM Binaan Tetap Produktif

Pertamina tak akan membiarkan UMKM mitra binaannya ikut terpuruk di pandemi Covid-19

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Gita Amanda
Di tengah pandemi Covid-19, Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV tidak membiarkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) mitra binaannya ikut terpuruk. Ilustrasi mitra binaan Pertamina.
Foto: istimewa
Di tengah pandemi Covid-19, Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV tidak membiarkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) mitra binaannya ikut terpuruk. Ilustrasi mitra binaan Pertamina.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Di tengah pandemi Covid-19, Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV tidak membiarkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) mitra binaannya ikut terpuruk. Hal ini dilakukan agar nadi UMKM mitra binaannya tersebut tetap berdenyut dan mampu bertahan dalam menghadapi situasi yang serba sulit, seperti sekarang ini.

Setidaknya, ini diungkapkan Budi Turmoko, pemilik UMKM konveksi mitra binaan Pertamina MOR IV, di lingkungan Kauman, Kelurahan Mangkang Kulon, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Sejak pandemi Covid-19, geliat usahanya nyaris mati suri. UMKM yang memproduksi aneka seragam serta berbagai jenis apparel ini ikut sepi.

 

Yang menjadi persoalan, ia telah mempekerjakan sebanyak 50 orang yang umumnya merupakan ibu rumah tangga dalam menjalankan usaha konveksi ini. "Sementara, untuk tetap bertahan dan menggerakkan roda usaha tersebut juga terkendala oleh order yang sedang sepi akibat imbas pandemi ," ungkapnya, Selasa (12/5) malam.

 

Budi juga menjelaskan, pada kondisi normal, omzet usaha konveksi yang digelutinya mampu menembus nominal Rp 130 juta dengan kapasitas produksi hingga 3 ribu potong per bulan. Namun sejak pandemi Covid-19 melanda negeri ini, omzet usahanya pun terus terpuruk hingga penurunannya mencapai 70 persen.

 

Ia mengaku beruntung, UMKM konveksinya telah bergabung dengan Program Kemitraan Pertamina MOR IV sejak tahun 2014 silam, yang kala itu masih beruoa usaha rumahan. Saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan memberikan tekanan berat di berbagai sektor perekonomian, usahanya kini masih tetap menggeliat.

 

Karena Pertamina MOR IV membantu mempertahankan produktivitas usahanya di saat situasi pandemi Covid-19, dengan beralih memproduksi pakaian alat pelindung diri (APD). "Alhamdulillah, dengan memproduksi APD ini, usaha konveksi saya masih bisa bernafas, di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini," jelasnya.

 

Budi pun menceritakan beberapa pekan  setelah pandemi Covid-19 mewabah di daerah, usaha konveksinya pun harus berhenti berproduksi karena lesunya permintaan. Pada saat yang sama ia juga sangat membutuhkan suntikan finansial untuk membayar para karyawannya.

 

Dalam situasi tersebut Budi mengaku sempat kelimpungan, guna mencari sumber pendanaan yabg siap mengucurkan dana dalam jumlah yang tidak sedikit bagi usahanya. Namun pada awal Maret lalu Pertamina MOR IV memberikan order kepadanya untuk membuat 1.600 lembar masker kain.

 

Tak hanya itu, berikutnya juga memintanya untuk memproduksi baju hazmat untuk disalurkan sebagai bantuan bagi tenaga medis yang menangani para pasien Covid-19. Sehingga hasil dari produksi masker bisa diputarnya untuk modal memproduksi baju APD tersebut.

 

Bahkan saat ini usahanya juga mendapat permintaan untuk memproduksi pelengkap APD lainnya, seperti face shield dari Pertamina. Hal ini, tentu sangat disyukuri Budi dan para ibu rumah tangga yang kini bekerja di tempat usahanya tersebut.

 

Terlebih lagi sekarang ini juga menjelang Hari Raya Idul Fitri, para pekerjanya juga berharap besar masih bisa mendapatkan penghasilan untuk kebutuhan lebaran nanti, kendati dalam situasi pandemi. "Usaha konveksi saya, kini juga bisa mendapatkan modal untuk memproduksi lebih banyak lagi baju hazmat serta face shield lebih banyak lagi," tandasnya.

 

Terpisah, Unit Manager Comm  dan CSR Pertamina MOR IV, Anna Yudhiastuti mengatakan, melihat berbagai permasalahan yang dihadapi oleh mitra binaannya, PT Pertamina MOR IV mencoba membantu meningkatkan produktivitas UMKM  tersebut di tengah situasi pandemi Covid-19.

 

Karena Pertamina melalui program CSRnya, juga memiliki program untuk membantu para tenaga medis dan masyarakat dalam menangani serta mencegah penyebaran Covid-19 dengan menyalurkan bantuan APD dan penunjang kesehatan lainnya.

 

Salah satu kiatnya adalah pemberdayaan UMKM mitra binaan Pertanina MOR IV untuk memproduksi APD seperti masker, hazmat, pelindung wajah dan alat kelengkapan kesehatan lainnya. "Salah satunya adalah Moko Konveksi,” tandas Anna.

 

Tak hanya UMKM konveksi, Pertamina MOR IV juga memberdayakan para pelaku UMKM binaannya di bidang kuliner untuk tetap berproduksi. Hasil produksi tersebut kemudian dihimpun dan disalurkan Pertamina guna memenuhi kebutuhan asupan gizi para petugas medis yang menangani pasien di rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Semarang.

 

"Dengan cara tersebut UMKM binaan Pertamina MOR IV masih tetap menggeliat dan bisa bertahan di tengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19, dengan mendukung program Pertamina Peduli guna membantu Pemerintah menangani pandemi ini," tandasnya.

 

Budi Turmoko menambahkan, ia berharap kepada para pelaku UKM maupun UMKM yang saat ini mencoba bertahan di saat pandemi agar tetap berpikir positif dan kreatif. Sehingga dapat melihat peluang usaha yang sesuai dengan kemampuan dan apa saja yang saat ni menjadi kebutuhan pasar.

Termasuk memanfaatkan jaringan yang ada, selalu menjaga silaturahmi dengan konsumen. Karena peluang dan ide untuk usaha bisa juga datang dari konsumen. "Semakin kita ingat punya beban untuk menghidupi karyawan, maka juga semakin memotifasi semangat kita untuk terus mencari peluang usaha,” lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement