Selasa 12 May 2020 10:21 WIB

Kasus Corona Melonjak, Rusia Tetap akan Longgarkan Lockdown

Kasus virus corona di Rusia meningkat tajam saat ada rencana pelonggaran lockdown.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Para pekerja medis mengenakan alat pelindung membawa tandu seorang pasien yang dicurigai terinfeksi virus corona di sebuah rumah sakit di Kommunarka, Moskow, Rusia, Rabu (29/4). Pemerintah Rusia berencana melonggarkan lockdown.
Foto: AP
Para pekerja medis mengenakan alat pelindung membawa tandu seorang pasien yang dicurigai terinfeksi virus corona di sebuah rumah sakit di Kommunarka, Moskow, Rusia, Rabu (29/4). Pemerintah Rusia berencana melonggarkan lockdown.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW — Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan akan melonggarkan penerapan karantina wilayah atau lockdown di negaranya pada Selasa (12/5). Langkah itu diambil meskipun Rusia masih melihat peningkatan tajam kasus Covid-19. 

“Semua tindakan (terkait Covid-19) yang telah kami ambil memungkinkan kami untuk pindah ke langkah berikutnya dalam memerangi epidemi dan memulai pencabutan lockdown secara bertahap,” kata Putin pada Senin (11/5).

Baca Juga

Dengan langkah tersebut, Rusia mengizinkan sektor-sektor ekonomi tertentu yang terimbas wabah Covid-19, yakni seperti pertanian dan konstruksi, untuk memulai aktivitasnya kembali. Kendati demikian, Putin menegaskan bahwa acara publik tetap dilarang. Warga berusia 65 tahun atau lebih diminta tingga di rumah. 

Putin meminta masyarakat mematuhi standar keselamatan baru yang lebih tinggi. “Kita tidak boleh membiarkan kerusakan, kemunduran, gelombang baru epidemi serta peningkatan komplikasi serius. Sekali lagi, tidak akan ada pencabutan pembatasan dengan cepat. Ini akan memakan waktu,” ujarnya.

Keputusan Putin mencabut peraturan lockdown secara bertahap dilakukan saat Rusia masih menghadapi peningkatan kasus Covid-19. Pada Senin lalu, Rusia mencatat rekor kenaikan jumlah kasus Covid-19 per hari, yakni sebanyak 11.656. 

Dengan demikian, saat ini Rusia memiliki 221.344 kasus Covid-19. Angka tersebut membuat Rusia masuk dalam daftar lima negara dengan kasus virus corona tertinggi di dunia. Jumlah kematian akibat Covid-19 di sana mencapai 2.009 jiwa. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement