Selasa 12 May 2020 10:00 WIB

Bos Lyon: Sepak Bola Prancis Salah Arah

Ini berkaitan dengan penghentian liga secara permanen.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Presiden Olympique Lyon, Jean-Michel Aulas (kanan).
Foto: EPA-EFE/ENRIC FONTCUBERTA
Presiden Olympique Lyon, Jean-Michel Aulas (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, LYON -- Lyon mengkritisi keputusan mengakhiri Ligue 1 Prancis 2019/2020. Klub elit Ligue 1 itu yakin sepak bola Prancis saat ini berjalan ke arah yang salah.

Keputusan untuk mengakhiri musim 2019/20 dibuat bulan lalu, dengan deklarasi Paris Saint-Germain sebagai juara. Keputusan itu diambil setelah otoritas Prancis menyatakan tidak boleh ada event olahraga sampai paling tidak September karena pandemi corona.

Namun, Lyon merasa pejabat di liga telah terburu-buru memberikan dengan event olahraga lain di Prancis, seperti Piala Prancis dan Piala Liga Prancis, yang sejauh ini statusnya masih ditunda. Oleh karena itu masih ada peluang untuk mempertimbangkan skenario lain yang mengizinkan kejuaraan diakhiri pada Agustus, misalnya dengan sistem play-off. 

Selain itu, tentu saja harus berdasarkan perkembangan situasi kesehatan dan menghormati instruksi yang diberikan pemerintah.

''Olympique Lyonnais terus berpikir bahwa saat ini sepak bola Prancis bergerak ke arah yang salah. Tapi mungkin sudah terlambat membayangkan, melihat apa yang terjadi di mana-mana di Eropa, sesuatu yang masuk akal dalam kaitannya dengan politik, kesehatan dan olahraga,'' jelas Lyon, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Sky Sports, Selasa (12/5).

Klasemen akhir Liga Prancis ditentukan berdasarkan poin per pertandingan, setelah beberapa tim memainkan 27 pertandingan dan ada yang 28. Hasil ini membuat Lyon finis di peringkat ketujuh, yang membuat peluang mereka tampil di kompetisi Eropa musim depan hilang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement