Senin 11 May 2020 16:51 WIB

Sejak Beroperasi Kembali Trafik YIA Belum Padat

Per hari hanya ada enam hingga tujuh penerbangan di YIA

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Christiyaningsih
Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Per hari hanya ada enam hingga tujuh penerbangan di YIA. Ilustrasi.
Foto: Yusuf Assidiq.
Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Per hari hanya ada enam hingga tujuh penerbangan di YIA. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Pelaksana Tugas Sementara (PTS) General Manager YIA, Agus Pandu Purnama, mengatakan lalu lintas udara belum padat sejak beroperasi kembalinya YIA pada 7 Mei 2020. Per hari hanya ada hingga tujuh penerbangan di YIA.

"Saat ini jumlah trafik penerbangan masih belum padat. Sehari hanya ada enam sampai tujuh penerbangan dengan jumlah kedatangan 50 orang per harinya," kata Pandu, Senin (11/5).

Baca Juga

Pandu menjelaskan pihaknya juga melakukan serangkaian pemeriksaan tiap penumpang yang masuk maupun ke luar DIY melalui YIA. Hal ini dilakukan dengan membuka posko penjagaan dan pemeriksaan Covid-19.

Pemeriksaan salah satunya yakni pengecekan suhu menggunakan thermal scanner terhadap pengguna jasa bandara. Jika ada pengguna jasa bandara yang melewati ambang batas suhu, maka akan ditindaklanjuti dengan melewati protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 selanjutnya.

"Juga akan ada pemeriksaan surat-surat yang menjadi syarat perjalanan. Seperti surat tugas dan surat kesehatan diri (hasil rapid test) yang dikeluarkkan oleh instansi terkait," ujar Pandu.

Sebelumnya, sudah ada empat maskapai yang mengajukan penerbangan di YIA usai dirilisnya kebijakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait perjalanan terbatas melalui udara pada masa larangan mudik. Maskapai tersebut yakni Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Air Asia, dan Citilink.

Garuda Indonesia mengajukan 15 penerbangan dengan periode 8 Mei hingga 1 Juni 2020. Garuda sebenarnya sudah melayani penerbangan sejak 26 April lalu. Namun penerbangan kitu hanya untuk repatriasi dan penerbangan pengecualian seperti pemulangan Warga Negara Asing (WNA) dan WNI.

Sriwijaya Air juga sudah mengajukan empat penerbangan yang khusus melayani penerbangan kargo. Air Asia juga mengajukan enam penerbangan yang khusus melayani penerbangan repatriasi dari Kuala Lumpur mulai 18 hingga 23 Mei 2020.

"Ditambah dengan Citilink, mereka ini operate (pendukung beroperasinya YIA) saja sebanyak 96 penerbangan. Kami masih menunggu hingga dengan saat ini terkait dengan kesiapan maskapai tersebut," kata Pandu pada Jumat (8/5) lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement