Senin 11 May 2020 15:16 WIB

Ancaman Gelombang Kedua Covid-19 Intai Korsel

Kasus baru Covid-19 di Korsel melonjak dari klaster penularan Klub Malam.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in
Foto: Kim Ju-sung/Yonhap via AP
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Sejumlah negara mengupayakan membuka kembali ekonomi tanpa membangkitkan virus corona tipe baru atau Covid-19 kembali mewabah untuk kedua kalinya. Korea Selatan (Korsel) dikhawatirkan mengalami gelombang kedua infeksi yang menyebar melalui klub malam yang baru dibuka kembali.

Pemerintah Korsel awalnya yakin untuk membuka kembali sebagian besar ekonominya setelah dalam beberapa pekan mengalami penurunan jumlah kasus infeksi positif corona setiap harinya. Namun, pada Senin (11/5), kasus-kasus baru melonjak setidaknya 35 setelah wabah virus di klub-klub malam terdeteksi, meski sudah ditutup kembali.

Baca Juga

Pemerintah Korsel langsung bergerak cepat. Pihak berwenang menyisir catatan kartu kredit dan ponsel, serta rekaman kamera keamanan untuk melacak ribuan orang yang mengunjungi distrik hiburan Seoul yang populer dalam beberapa pekan terakhir. 

Wali kota Seoul mengatakan, 85 infeksi terkait dengan wabah itu. Sementara petugas kesehatan masih berusaha menghubungi lebih dari 3.000 orang dari 5.500 yang baru-baru ini mengunjungi tempat hiburan malam.

Presiden Korsel Monn Jae-in mengajak rakyatnya untuk tenang setelah adanya lonjakan kasus yang dikaitkan dengan klub malam. "Tidak ada alasan untuk berdiri diam karena takut," ujar Presiden Moon dilansir laman Independent, Senin (11/5). Namun, ia juga menekankan perlunya kewaspadaan atas kenaikan kasus tersebut. 

"Kumpulan infeksi, yang baru-baru ini terjadi di fasilitas hiburan, telah meningkatkan kesadaran bahwa bahkan selama fase stabilisasi, situasi serupa dapat muncul lagi, kapan saja, di mana saja di ruang tertutup yang padat," kata Moon.

"Kita tidak boleh menurunkan kewaspadaan kita tentang pencegahan epidemi," ujarnya menambahkan. Presiden juga menegaskan bahwa negaranya memiliki sistem karantina dan medis yang tepat yang dikombinasikan dengan pengalaman untuk merespon dengan cepat terhadap kluster infeksi yang tidak terduga yang mungkin terjadi.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan 26 dari 34 pasien baru adalah kasus yang ditularkan secara lokal, sementara yang lain berasal dari luar negeri. Sebagian besar kasus yang telah dilaporkan dalam beberapa hari terakhir telah dikaitkan dengan klub malam di kawasan hiburan Itaewon Seoul setelah seorang pria berusia 29 tahun mengunjungi tiga klub sebelum diuji positif untuk Covid-19.

Hingga Ahad, angka yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea menunjukkan jumlah total kasus virus adalah 10.874, dengan 256 kematian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement