Senin 11 May 2020 09:50 WIB

Van Gaal-MU Memanas

Van Gaal menyebut sangat sulit mengatasi tekanan internal di MU.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Louis van Gaal saat masih jadi pelatih MU.
Foto: EPA
Louis van Gaal saat masih jadi pelatih MU.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Perjalanan Louis van Gaal bersama Manchester United (MU) cukup pelik. Meski, berhasil mempersembahkan titel Piala FA 2015/2016, Van Gaal tetap diklaim gagal mendongkrak performa Setan Merah.

Praktis, melalui CEO Ed Woodward MU langsung mendepak Louis van Gaal dari Stadion Old Trafford pada 23 Mei 2016, dua hari setelah MU memenangkan titel Piala FA.

Posisi pelatih asal Belanda pun harus digantikan dengan juru taktik Portugal, Jose Mourinho. Dalam enam bulan terakhir bersama the Red Devils, Van Gaal dinilai menjalani periode sulit.

"Hal tersulit adalah berusaha bertahan sebagai manajer MU ketika saya mengalami kesulitan selama enam bulan. Saya pernah menghadapi perlawanan secara internal di klub-klub lain sebelumnya, tetapi itu tidak seberapa dibandingkan dengan apa yang harus saya hadapi di MU," jelas Van Gaal beberapa waktu lalu. 

Di bawah asuhan Van Gaal performa MU memang jelas tak memuaskan. Meski sukses mendatangkan pemain sekaliber Angel Di Maria, Bastian Schweinsteiger, dan talenta muda terbaik saat itu, Memphis Depay MU hanya mampu finis di posisi keempat klasemen akhir 2014/2015.

Pada musim berikutnya MU sukses mengantongi satu trofi Piala FA. Sayangnya mereka tampil jeblok di kompetisi lain. Pundit sepak bola ESPN, Mark Ogden menjelaskan Van Gaal merupakan pelatih terburuk selepas kepergian Sir Alex.

"Penandatanganan Van Gaal sangat buruk, sepak bolanya buruk, dan hasilnya buruk, jadi saya tidak berpikir dia memiliki orang lain selain dirinya yang bisa disalahkan karena dipecat," kata dia dilansir Sky Sports, Senin (11/5).

Van Gaal merupakan manajer kedua yang dipecat pasca pensiunnya Sir Alex Ferguson. Sebelumnya, pelatih asal Skotlandia David Moyes mengalami hal serupa. Kala itu, Moyes hanya mampu bertahan selama delapan bulan.

Ogden menambahka, Ed Woodward tak sepenuhnya salah, hanya saja keputusanya mendatangkan Depay, Angel Di Maria dapat menjadikan pertanyaan besar. Sedangkan keputusuan memecat eks pelatoh Barcelona dinilai tepat.

"Hak prerogatif Woodward sebagai ketua untuk merencanakan masa depan. Itu adalah rahasia umum bahwa Manchester United berpikir mereka telah kehilangan kendali atas anggaran transfer mereka, uang dan personel mereka ketika Van Gaal ada di sana."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement