Ahad 10 May 2020 17:15 WIB

Menganggur Dua Bulan, Van Dijk Jadi Terpikir Masa Pensiun

Para pesepak bola menjadi lebih sangat menghargai pekerjaan mereka.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Para pemain Liverpool merayakan gol Virgil van Dijk.
Foto: EPA/Peter Powell
Para pemain Liverpool merayakan gol Virgil van Dijk.

REPUBLIKA.CO.ID, MERSEYSIDE -- Bek Liverpool, Virgil van Dijk mengungkapkan para pemain th Reds jadi memikirkan masa pensiun selama melewati masa karantina akibat pandemi virus Corona. Hampir dua bulan Liga Inggris dan liga-liga lainnya menghentikan kompetisi. Dengan waktu selama itu tanpa bermain, banyak pemain yang kini mulai rindu sekaligus sadar betapa berharganya pekerjaan mereka.

Dia mengungkapkan, para pemain sepak bola kehilangan lebih dari sekadar memainkan sebuah permainan, tapi juga persahabatan dan hubungan lainnya. "Sulit untuk tidak berada di luar sana, untuk menunjukkan bakat kami, untuk bekerja keras, hal-hal kecil dalam permainan. Juga bermain untuk begitu banyak penggemar, menang, membangun permainan, sesi pelatihan, dan sebagainya," dikutip dari laman resmi klub, Ahad (10/5).

"Kami menghabiskan begitu banyak waktu bersama dan tiba-tiba sekarang Anda tidak bersama selama hampir dua bulan," kata dia. "Aneh, gila, dan sesuatu yang benar-benar belum Anda rasakan sebelumnya, dan membuat Anda lebih menghargai sesuatu," ucap Van Dijk menambahkan.

Van Dijk mengakui, kondisi yang dialami saat ini membuat pemain tidak tahu apa yang harus dilakukan. Perasaan seperti itu, menurut Van Dijk, sama seperti yang akan dirasakan olehnya dan banyak pemain lain setelah pensiun nanti.

"Jelas saya tidak ingin memikirkan pensiun atau semacamnya, tapi itu akan aneh," kata Van Dijk soal kehidupan setelah pensiun.

"Itu membuat Anda berpikir betapa sulitnya bagi para pemain untuk membuat keputusan pensiun, karena apa yang akan Anda lakukan setelah ini," tuturnya. "Akan ada periode ketidakpastian di mana Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan, dan perasaan itu adalah apa yang kadang-kadang kita miliki belakangan ini, karena kita tidak tahu apa yang mungkin terjadi," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement