Ahad 10 May 2020 11:13 WIB

CIMB Niaga Raih Laba Rp 1,1 Triliun pada Kuartal I 2020

Laba CIMB Niaga naik 11,8 persen bila dibandingkan periode sama tahun lalu.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
PT Bank CIMB Niaga Tbk. melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi unaudited sebesar Rp 1,1 triliun pada kuartal pertama tahun 2020. Jumlah tersebut naik 11,8 persen (yoy) dan menghasilkan earnings per share sebesar Rp 42,33.
Foto: Darmawan / Republika
PT Bank CIMB Niaga Tbk. melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi unaudited sebesar Rp 1,1 triliun pada kuartal pertama tahun 2020. Jumlah tersebut naik 11,8 persen (yoy) dan menghasilkan earnings per share sebesar Rp 42,33.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank CIMB Niaga Tbk. melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi unaudited sebesar Rp 1,1 triliun pada kuartal pertama tahun 2020. Jumlah tersebut naik 11,8 persen (yoy) dan menghasilkan earnings per share sebesar Rp 42,33.

Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan mengatakan kondisi saat ini menantang akibat pandemi Covid-19. Namun ia bersyukur berhasil meraih pertumbuhan laba bersih dua digit untuk kuartal I 2020.

Pertumbuhan laba bersih sebesar, terutama didukung oleh pendapatan non bunga atau Non-Interest Income (NoII) sebesar 11,5 persen (yoy) dan penurunan pada Biaya Operasional sebesar 2,7 persen (yoy). Hasilnya, rasio Cost to Income turun menjadi di bawah 48 persen.

Dana murah (CASA) tumbuh 18,8 persen (yoy) dan berkontribusi terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 6,3 persen (yoy). Sementara, rasio Loan Loss Coverage (LLC) meningkat menjadi 191,13 persen, dan biaya provisi naik menjadi 8,7 persen (yoy).

"Capital Adequacy Ratio (CAR) CIMB Niaga juga tercatat baik sebesar 19,39 persen per 31 Maret 2020," katanya dalam keterangan pers, Ahad (10/5).

Dengan total aset mencapai Rp 274,5 triliun per 31 Maret 2020, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset. Total penghimpunan dana pihak ketiga tercatat sebesar Rp 202,6 triliun dengan rasio CASA sebesar 60,1 persen.

Tabungan mengalami pertumbuhan sebesar 20,3 persen (yoy), sejalan dengan komitmen Bank untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience. Jumlah kredit yang disalurkan tumbuh 3,3 persen (yoy) menjadi Rp 194,3 triliun, yang utamanya dikontribusikan oleh bisnis Consumer Banking.

CIMB Niaga mencatat Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang meningkat 11,6 persen (yoy). Sementara Kartu Kredit yang tumbuh sebesar 8,9 persen (yoy) sebagai hasil dari pengembangan bisnis akuisisi merchant yang dilakukan.

“Kami baru saja mengumumkan transformasi aplikasi “Go Mobile” menjadi “OCTO Mobile”," katanya.

Inisiatif ini menandai perubahan digital banking CIMB Niaga, dari aplikasi mobile banking menuju digital banking yang menyediakan fitur lengkap. Layaknya Super App, OCTO Mobile dapat melayani beragam aktivitas finansial nasabah dan memberikan customer experience yang lebih baik.

Di segmen perbankan Syariah, CIMB Niaga Syariah berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia. Total pembiayaan mencapai Rp 34,5 triliun, tumbuh 23,0 persen (yoy) dan DPK sebesar Rp 30,3 triliun, tumbuh 14,4 persen (yoy) per 31 Maret 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement