Jumat 08 May 2020 23:45 WIB

Gubernur Khofifah Apresiasi Program Lumbung Pangan Jatim

Program lumbung pangan dinilai ikut membantu pengendara ojek daring

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan merebaknya wabah virus Covid-19 di seluruh dunia telah memberikan satu kesadaran bahwa ketersediaan dan ketahanan pangan adalah faktor yang paling utama untuk keberlangsungan hidup setiap manusia dan setiap bangsa.
Foto: istimewa
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan merebaknya wabah virus Covid-19 di seluruh dunia telah memberikan satu kesadaran bahwa ketersediaan dan ketahanan pangan adalah faktor yang paling utama untuk keberlangsungan hidup setiap manusia dan setiap bangsa.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi program Lumbung Pangan Jatim ikut membantu pengendara ojek daring di tengah pandemi COVID-19.

"Apalagi di masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan 'Surabaya Raya'. Semoga bisa membantu meringankan beban mereka," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Jumat (8/5).

Di Lumbung Pangan Jatim, diberlakukan tiga opsi belanja, yakni pembelian secara langsung di outlet JX International, belanja daring melalui website yang mendapatkan layanan gratis biaya pengiriman sampai 20 kilometer.

Pada masa PSBB di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik, salah satu peraturan yang tertera adalah pengemudi ojek daring dilarang mengangkut penumpang orang. Sehingga yang diandalkan adalah pesanan mengantar makanan, jasa layanan mengantar barang serta layanan belanja daring.

Bagi pelanggan yang belanja daring lewat website, setelah melakukan pembayaran virtual dan menginformasikan titik pengiriman maka pengemudi ojek daring akan mengantarkan belanjaan dengan biaya pengiriman ditanggung Pemprov Jatim.

"Ini juga bagian dari ikhtiar dan semoga bermanfaat. Tak hanya bagi pengemudi ojek daring, tapi juga masyarakat yang memanfaatkan jasanya," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Salah seorang pengemudi ojek daring, Heru Bekti, mengakui sangat terdampak sejak adanya COVID-19 dan penerapan PSBB, sebab penghasilannya menurun drastis dibandingkan sebelum adanya pandemik.

"Sebelum ada COVID-19 saya bisa mengantar penumpang sampai 12 perjalanan sehari dengan penghasilan Rp170 ribu, tapi sejak corona dan PSBB, sehari pernah tidak dapat sama sekali," kata pengemudi dari Go-Jek tersebut. Saat ini, warga Dukuh Menanggal Surabaya itu mengaku merasakan manfaat adanya program Lumbung Pangan Jatim karena bisa dapat orderan dan penghasilan.

"Sehari bisa mengantar empat hingga tujuh kali belanjaan pesanan," katanya. Hal senada disampaikan Lailatul Zulfa, pengemudi ojek daring perempuan yang mengaku terbantu dengan adanya program belanja tersebut.

Bahkan, kata dia, sembari menunggu orderan mengantar barang belanjaan pelanggan, ia juga menyempatkan belanja kebutuhan keluarga, seperti telur dan gula pasir. "Harganya memang lebih murah dibandingkan harga pasar. Jadi sambil belanja untuk di rumah," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement