Jumat 08 May 2020 22:52 WIB

Polda Berikan 1.500 Paket Bantuan ke Marbot dan Guru Ngaji

Paket bantuan itu untuk meringankan benan kehidupan marbot.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Marbot Masjid (ilustrasi)
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Marbot Masjid (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat menggandeng sejumlah elemen masyarakat untuk menyalurkan 1.500 paket bantuan kepada marbot, guru ngaji dan pendakwah di Bandung Raya. Kegiatan dilaksanakan dengan menggandeng sejumlah elemen masyarkat, di antaranya Dewan Masjid Indonesia (DMI) Masjid Ukhuwah Bandung, Lembaga Takmir Masjid dan Forum Ormas Islam (Formasi) Siaga Umat Islam.

Setiap paket berisi 5 kilogram beras dengan total keseluruhan 7,5 ton beras untuk 1.500 penerima bantuan. Bantuan tersebut dibagikan melaui 150 Lembaga Takmir Masjid dan 500 melalui Forum Ormas Islam (Formasi) Siaga Umat Islam. Juga, 450 paket melalui DMI serta 225 pada elemen organisasi masyarkat (ormas) Islam lainnya.  Selain itu, 125 paket diberikan kepada Pondok Yatim Piatu di Cibatu, Garut. Sementara sisanya diberikan kepada guru ngaji dan pendakwah.

"Kami dari Formasi berkeja sama dengan Kepolisian Daerah Jawa Barat mendistribusikan bantuan untuk saudara-saudara kita yang ada di ormas kebangsaan, yang ada di ormas komunitas hijrah dan ormas pergerakan  Islam yang ada di Formasi," Ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Formasi Eka Sobarna, Jumat (8/5).

Eka mengatakan, bantuan tersebut akan dibagikan secara rata kepada 30 organisasi yang diwadahi oleh Formasi. Sedangkan sisanya, diberikan kepada para pengurus masjid, guru ngaji maupun ustaz yang belum tersentuh oleh bantuan. 

"Kebetulan kami punya datanya dan (bantuan) akan disebar ke saudara-saudara kita," katanya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Takmir Masjid (LTM) Kota Bandung Suyanto mengatakan, sebenarnya sebagian besar marbot memiliki penghasilan dari koropak atau kotak amal. Mengingat dalam situasi pandemi Covid-19 ini ada pembatasan dalam berbagai kegiatan, maka bukan tidak mungkin para marbot pun mendapatkan dampak secara finansial.

"Sehingga dengan adanya bantuan ini semoga bisa meringankan sedikit marbot-marbot masjid yang ada di Kota Bandung," kata Suyanto.

Sejauh ini, kata dia, pihaknya pun telah melalukan pendataan untuk menghimpun jumlah marbot yang berada di Kota Bandung. Untuk satu kelurahan, minimal ada dua orang yang tercatat sebagai marbot. 

"Jadi kalau ada 150 kelurahan saja totalnya ada 300 yang sudah kami data. Itu masih ada yang di luar belum terdata," katanya. 

Kegiatan ini sebagai lanjutan setelah sebelumnya Polda Jabar pun memberikan bantuan kepada pekerja yang terkena dampak PHK, serta kepada ojek online dan ojek pangkalan selain bantuan untuk korban bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement