Jumat 08 May 2020 20:03 WIB

Pemkot Bandung Luncurkan Program Sabandung

Sabandung merupakan gerakan berbagi nasi bungkus untuk warga terdampak covid-19.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meluncurkan program Sabandung (Sangu Bancakan urang Bandung), gerakan berbagi nasi bungkus bagi masyarakat yang terdampak di masa pandemi corona atau covid-19. Kegiatan tersebut akan rutin dilaksanakan satu pekan sekali di 151 kelurahan di Kota Bandung.
Foto: istimewa
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meluncurkan program Sabandung (Sangu Bancakan urang Bandung), gerakan berbagi nasi bungkus bagi masyarakat yang terdampak di masa pandemi corona atau covid-19. Kegiatan tersebut akan rutin dilaksanakan satu pekan sekali di 151 kelurahan di Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meluncurkan program Sabandung (Sangu Bancakan urang Bandung), gerakan berbagi nasi bungkus bagi masyarakat yang terdampak di masa pandemi corona atau covid-19. Kegiatan tersebut akan rutin dilaksanakan satu pekan sekali di 151 kelurahan di Kota Bandung.

Kepala Bagian (Kabag) Bidang Pemerintahan Umum Setda Pemkot Bandung, Pagat Risjanuar Passa mengatakan Sabandung merupakan gerakan berbagi nasi bungkus untuk warga terdampak covid-19. Menurutnya, peluncuran program dilakukan serentak di 151 kelurahan Kota Bandung.

"Sasaran dapur Sabandung untuk warga miskin terdampak covid-19 lalu warga nomaden dan warga yang sedang dikarantina ODP PDP, asupan makanan bisa dibantu disini," ujarnya saat acara peluncuran program di Kelurahan Babakan Ciparay, Jalan Caringin Kota Bandung, Jumat (8/5).

Dalam satu pekan, menurutnya kelurahan akan menyalurkan 200 nasi bungkus kepada masyarakat terdampak covid-19. Katanya, anggaran yang digunakan untuk pengadaan nasi bungkus tersebut berasal dari 50 persen dana kelurahan yang bersumber dari Program Inovasi Pemberdayaan Pembangunan Kewilayahan (PIPPK) untuk sosial 

"200 bungkus minimal tiap minggu di semua kelurahan, anggaran DPA kelurahan Rp 20 ribu perbungkus (program perlindungan sosial)," ujarnya. Katanya, jumlah yang disalurkan perminggu bisa bertambah seiring banyaknya masyarakat yang ikut peduli menambah nasi bungkus dan terlibat dalam gerakan tersebut.

Proses memasak nasi dan laukpauknya sendiri, Pagat mengungkapkan kelurahan bekerjasama dan melakukan pemberdayaan terhadap rumah-rumah sekitar kelurahan. Katanya, pihaknya tidak memproduksi makanan seperti dapur umum sebab dikhawatirkan terjadinya kerumunan massa.

"Masaknya diserahkan ke masing-masing kewilayahan tapi ada yang kelurahan (kerjasama dengan) rumah makan, rumah warga dan hotel. Mereka sekaligus membantu memasak," katanya.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengajak seluruh masyarakat Kota Bandung yang berkecukupan dan peduli untuk terlibat dalam gerakan berbagi kepada masyarakat Kota Bandung melalui program Sabandung. Menurutnya, jumlah masyarakat miskin yang terdata dalam penerima bantuan pemerintah dan yang belum pernah mencapai 130 ribu kepala keluarga.

"Saya mengetuk semua warga Kota Bandung yang tidak terdaftar di dalam kategori itu (penerima bantuan dan rentan miskin) khusus kepada pengusaha dan masyarakat Kota Bandung yang punya nilai lebih mari saatnya berbagi melalui gerakan Sabandung," katanya.

Ketua Forum Bandung Sehat, Siti Muntamah mengatakan gerakan Sabandung turut melibatkan pihak ketiga dalam berbagi kepada masyarakat di masa pandemi corona. Diharapkan, katanya gerakan tersebut bisa menjadi solusi bagi masyarakat.

"Kalau ada tujuh (orang keluarga) dikasih tiga (bungkus), kalau lima dua bungkus," katanya. Ia pun mengapresiasi masyarakat di tingkat RW yang berinisiatif mengumpulkan bantuan untuk disalurkan kepada masyarakat yang terkena dampak covid-19.

Perwakilan Yayasan Dana Sosial Priangan, Djoni Toat mengungkapkan  pihaknya mendorong agar masyarakat turut terlibat dalam gerakan berbagi bagi masyarakat terdampak covid-19. "Saya mengimbau masyarakat Bandung membantu gerakan ini, terutama masyarakat Tionghoa perhatikan masyarakat sekitar. Bantuan tidak melihat suku ras dan agama," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement