Jumat 08 May 2020 16:54 WIB

Siloam Surabaya Donasi 1.000 VTM Swab ke Pemkot Surabaya

Siloam Surabaya menilai Swab test adalah langkah efektif cegah Covid-19

Penyerahan donasi dilakukan di Balai Kota Surabaya, Jumat (8/5) oleh Direktur dan CEO Siloam Hospitals Surabaya dr Maria Padmidewi, Sp.PK kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini, MT.
Foto: Siloam
Penyerahan donasi dilakukan di Balai Kota Surabaya, Jumat (8/5) oleh Direktur dan CEO Siloam Hospitals Surabaya dr Maria Padmidewi, Sp.PK kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini, MT.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dengan semangat solidaritas melawan Covid-19, kelompok RS Siloam melalui Siloam Hospitals Surabaya memberikan dukungan sebanyak 1.000 VTM swab kepada Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Penyerahan donasi dilakukan di Balai Kota Surabaya, Jumat (8/5) oleh Direktur dan CEO Siloam Hospitals Surabaya dr Maria Padmidewi, Sp.PK kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini, MT.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini menghargai inisiatif dan kerja sama dari Siloam Hospitals sebagai salah satu rumah sakit swasta di kota Surabaya dalam upaya bersama mengendalikan penyebaran virus corona melalui penyediaan 1.000 VTM swab. Pemutusan rantai penyebaran virus dapat segera dilakukan dengan melakukan tes kepada lebih banyak pihak secara luas dan efektif dan kemudian mengambil tindakan yang tepat berdasarkan hasil tes.

Sementara dr. Maria M. Padmidewi, Sp.PK menambahkan, swab test adalah langkah efektif penanganan Covid-19. Berdasarkan hasil tes, keputusan tepat waktu untuk isolasi dan perawatan pasien dapat segera dilaksanakan, demikian pula proses pelacakan kontak (contact tracing) untuk menurunkan hingga memutus rantai penularan. "Dengan melakukan hal-hal tersebut, tentunya keselamatan dan keamanan dokter, perawat, dan pekerja medis di rumah sakit dan fasilitas kesehatan juga dapat lebih terjamin,” ucap dia. 

Siloam Hospitals Surabaya juga tetap melayani pasien non COVID-19 yang memerlukan pelayanan kesehatan di gedung utama. “Untuk menjaga keamanan dan keselamatan bersama, kami menjalankan protokol ketat seperti skrining sebelum masuk rumah sakit, pemisahan pasien bergejala dan tanpa gejala, mewajibkan pemakaian masker dan disinfeksi setiap bagian rumah sakit setiap waktu,” ungkap dr Maria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement