Jumat 08 May 2020 16:26 WIB

Mahasiswa Unisma Kenalkan Robot pada Siswa SMP

Diharapkan sekolah mulai mengejar ketertinggalan dalam teknologi.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) mengenalkan teknologi robot kepada para siswa SMP Wahid Hasyim.
Foto: Dok. Pribadi
Mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) mengenalkan teknologi robot kepada para siswa SMP Wahid Hasyim.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ada beragam hal yang belum terinformasikan dengan baik kepada masyarakat utamanya generasi muda. Tak terkecuali berbagai jenis inovasi yang kini berkembang di dunia termasuk Indonesia.

Tim Rumah Kreatif Mahasiswa (RKM) Universitas Islam Malang (Unisma) melihat adanya perkembangan teknologi begitu cepat di era industri 4.0. Situasi ini perlu diimbangi dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sebab, aspek ini yang akan bersaing dengan teknologi robotik di masa depan.

Adalah Mohamad Nur Ramadhan Abdillah, Tulus Adi Winaryo, Reza Rusmanah, Hanif Eko Lutfyanto dan Bayu Setiawan yang berkeinginan mengenalkan perkembangan era industri sejak bangku sekolah. Menurut perwakilan tim, Mohamad Nur Ramadhan Abdillah, memelajari hal-hal baru di era kini sangat penting dilakukan. "Khususnya teknologi robotika pada masyarakat sejak dini," ujar Ramadhan, saat dihubungi Republika.co.id, belum lama ini.

Sebagai langkah awal, Ramadhan dan tim mengedepankan "Robo-Learn" Rumah Robotik sebagai cara menyiapkan generasi unggul era industri 4.0 di kegiatan RKM kali ini. Melalui bimbingan dosen Ismi Choirotin, ia memilih SMP Wahid selaku objek penerapan program RKM tim. Sekolah ini sesuai dengan konsep yang diusung universitas.

Menurut Ramadhan, SMP Wahid Hasyim menerapkan metode pembelajaran madrasah dengan cara mengaplikasikan pengembangan intelektual Islam kepada siswanya. Namun pada proses belajar mengajarnya, sekolah nampak kurang bisa mengimbangi perkembangan ilmu teknologi informasi yang tengah berkembang.

Padahal perkembangan zaman mengharuskan pelajar dan masyarakat meningkatkan inovasi, kemampuan, dan keterampilannya dalam bidang teknologi. Selain itu, Ramadhan menemukan fakta bahwa SMP Wahid Hasyim belum memiliki ekstrakulikuler yang berhubungan dengan dunia robotika.

Oleh sebab itu, ia berharap sekolah mulai mengejar ketertinggalannya dalam teknologi. Hal ini terutama pada bidang teknologi informasi.

Pada program RKM di SMP Wahid Hasyim, Ramadhan terlebih dahulu mengenalkan robotika kepada para siswa. Di tahap ini siswa mendapatkan informasi mengenai robot “Line Followers". Robot sederhana ini berjalan menggunakan sensor melewati garis yang sudah ditentukan

Dengan adanya program pengenalan robot ini, Ramadhan berharap, pola berpikir, pengetahuan, keterampilan, dan kreativitas siswa meningkat. Kemudian mereka dapat mengikuti kompetisi robot tingkat nasional. Harapan terbesar tentu dapat menjadi juara di kompetisi-kompetisi robot bergengsi.

Untuk mencapai target tersebut, ia memastikan, tim tidak hanya mengenalkan robot di tahap awal pertemuan. Tim akan membentuk klub robotik di SMP Wahid Hasyim. Klub ini diharapkan dapat menjadi wabah pembelajaran teknologi di luar jam sekolah atau ekstrakulikuler.

Selain itu, Ramadhan dan tim juga berencana membentuk Roo-learn di Unisma. Hal ini berarti akan berdiri rumah atau wadah tentang teknologi robotik. Melalui wadah ini nantinya siswa-siswi dapat belajar dan berkonsultasi tentang robotik.

"Dan jika pada tahun kedua kegiatan kami lolos pendanaan, ke depan kami berharap bisa mengembangkan jenis robot yang kami perkenalkan ke siswa. Tidak menutup kemungkinan memperluas kerja sama kami dengan sekolah lain di Malang Raya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement