Batam Batalkan Wonderfood Ramadhan

Red: A.Syalaby Ichsan

Jumat 08 May 2020 15:11 WIB

Salah satu hotel di Batam menyalakan lampu-lampu kamarnya membentuk lambang hati (love) di kawasan Nagoya, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (17/4/2020) malam. Aksi yang dilakukan beberapa hotel di Batam tersebut sebagai bentuk ungkapan cinta serta dukungan kepada seluruh tenaga medis yang berjuang di garis depan dalam penanganan COVID-19 di Indonesia Foto: Antara/M N Kanwa Salah satu hotel di Batam menyalakan lampu-lampu kamarnya membentuk lambang hati (love) di kawasan Nagoya, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (17/4/2020) malam. Aksi yang dilakukan beberapa hotel di Batam tersebut sebagai bentuk ungkapan cinta serta dukungan kepada seluruh tenaga medis yang berjuang di garis depan dalam penanganan COVID-19 di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM --  Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, membatalkan kegiatan Wonderfood Ramadhan tahun ini untuk menghindari kerumunan warga yang biasa memadati bazar makanan khas berbuka puasa itu.

"Sampai berjumpa tahun depan kita rancang 'event' lebih baik lagi khusus Ramadhan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata, Jumat (8/5).

Ia mengatakan terdapat sejumlah kegiatan di dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang harus dibatalkan karena mempertimbangkan aspek kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Sejumlah kegiatan itu, termasuk Wonderfood Ramadhan semestinya menjadi destinasi khusus bagi wisatawan mancanegara dan domestik yang berkunjung ke kota saat bulan suci.

Dalam pelaksanaannya tahun lalu, terbukti sejumlah wisman mengunjungi lokasi dan berbelanja takjil khas Batam."Tapi tahun ini dibatalkan. Kita sama-sama melawan Covid-19 agar cepat berlalu dan event-event pariwisata bisa kembali digelar," kata dia.

Dalam kesempatan itu, ia mengajak warga menaati aturan pemerintah, memperhatikan kesehatan dengan mengonsumsi makanan sehat dan disiplin mencuci tangan dengan sabun dan selalu memakai masker.Dengan begitu, diharapkan pandemi segera usai di kota yang mengandalkan pariwisata tersebut.

Ia juga menyampaikan, saat ini kunjungan wisman dan wisnus ke Batam berkurang.Menurut dia, sedikitnya wisman yang datang, setidaknya dapat meminimalkan risiko penularan."Bagi dunia pariwisata yang terdampak, kita juga berupaya saling membantu satu sama lain," kata dia.