Muslim India Berburu Nonbu Kanji Saat Ramadhan

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah

Jumat 08 May 2020 11:49 WIB

Muslim India Berburu Nonbu Kanji Saat Ramadhan. Nonbu Kanji, bubur beras berempah khas India yang biasa disajikan saat berbuka puasa Ramadhan. Foto: Youtube Muslim India Berburu Nonbu Kanji Saat Ramadhan. Nonbu Kanji, bubur beras berempah khas India yang biasa disajikan saat berbuka puasa Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, TIRUCHIRAPPALLI -- Salah satu makanan yang populer disantap umat Muslim di Tiruchirappalli, India saat berbuka puasa Ramadhan adalah bubur beras berempah yang dikenal dengan Nonbu Kanji. Biasanya umat Muslim di sana hanya tinggal datang ke masjid terdekat dan akan memperoleh Nonbu Kanji secara gratis.

Namun, pandemi Covid-19 membuat masjid-masjid di kota Tiruchirappalli atau disebut juga Tiruchi tutup sementara sehingga umat Muslim pun tak bisa lagi memperoleh Nonbu Kanji gratis di masjid. Meski tak bisa mengadakan Nonbu Kanji bagi jamaah, masjid-masjid di sana berupaya membantu warga dengan mendistribusikan beras ke rumah-rumah warga Muslim.

Baca Juga

Beruntung kini banyak restoran menjual Nonbu Kanji dalam kemasan untuk berbuka puasa. Memasak Nonbu Kanji setiap hari menjadi hal yang tak memungkinkan bagi banyak keluarga Muslim di sana.

"Mereka tak bisa menyiapkan Nonbu Kanji setiap hari karena membutuhkan banyak usaha. Selain itu, mereka mungkin hanya punya nasi tapi untuk hidangan lauknya membutuhkan bahan lain. Inilah mengapa banyak keluarga lebih suka membeli," kata Riyaz seorang Muslim setempat, seperti dilansir The New Indian Express, Jumat (8/5). 

Tak hanya restoran-restoran kecil di kota itu yang menjual Nonbu Kanji, restoran besar dan terkenal pun juga menjual Nonbu Kanji Saat Ramadhan. Seperti dikatakan seorang pengelola restoran pusat biryani, Babu.

Ia mengatakan dirinya menjual bubur itu seharga 40 rupee per liter. Namun demikian, Babu memberikan Nonbu Kanji secara gratis bagi warga yang benar-benar tidak mampu. 

"Saya lebih suka memberikannya secara gratis meski itu akan menarik banyak orang. Beberapa orang ada yang datang dengan hanya membawa 20 rupee dan meminta Nonbu Kanji, karena mereka belum bisa menghasilkan apa pun selama lebih sebulan. Uang bukan masalah, saya menganggapnya sebagai amal," kata Babu.

Sementara itu, Shahjahan seorang warga yang tak lagi bekerja kini memilih berjualan Nonbu Kanji di jalan dekat rumahnya dengan harga 30 rupee per liter. Dari berjualan itu, Shahjahan pun tetap bisa memperoleh penghasilan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. 

Lain hanya dengan Moideen salah satu pemilik resto, yang memilih tak menjual bubur Nonbu Kanji. Ia justru menggratiskan Nonbu Kanji pada paket iftar yang dipesan pembeli.

"Kami tak menjual Nonbu Kanji, kami menjual paket kombo iftar berisi ayam renyah, martabak daging kambing, vadai, kurma, dan buah-buahan. Kami memberikan Nonbu Kanji gratis pada paketnya," katanya.