Jumat 08 May 2020 06:32 WIB

Protokol Kesehatan di Bandara Diminta Lebih Siap

Penumpang penerbangan internasional seringkali tiba hampir bersamaan di bandara.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andi Nur Aminah
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta protokol kesehatan di bandara harus lebih siap. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto meminta PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) lebih antisipatif terhadap jadwal kedatangan penumpang di bandara. Mereka diminta selalu siap dalam menerapkan protokol kesehatan terkait dengan penanganan Covid-19.

Novie meminta hal tersebut dikarenakan penumpang penerbangan internasional yang tiba hampir bersamaan di Terminal 3 Soekarno-Hatta pada Kamis (7/5). Padahal menurut Novie sesui dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020, diwajibkan kepada seluruh operator bandara untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Baca Juga

"Ini termasuk dengan mengatur jaga jarak penumpang baik di saat keberangkatan maupun kedatangan di semua lokasi di bandara," kata Novie, Kamis (7/5).

Sebelumnya, Novie mengatakan, Kemenhub juga telah mengingatkan agar KKP yang berada di bawah Kementerian Kesehatan memberikan layanan yang lebih baik kepada para penumpang. Dengan begitu tidak terjadi antrean panjang di bandara.

Tercatat ada lebih dari 400 orang penumpang WNI yang sebagian besar adalah Pekerja Migran Indonesia yang tiba hampir bersamaan menggunakan empat maskapai yang berbeda. Penumpang harus melewati proses protokol kesehatan berupa pengecekan Healt Alert Card, pemeriksaan suhu tubuh, pemeriksaan saturasi oksigen, wawancara perpenumpang dan //rapid test untuk WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal.

"Prosesnya memakan waktu yang tidak sebentar sehingga terjadi antrean panjang yang menyebabkan penumpukan orang di beberapa titik," ujar Novie.

Untuk itu, Kemenhub meminta KKP harus lebih cepat memberikan pelayanan dengan menambah lebih banyak sumber daya manusia di bandara. Selain itu juga harus lebih baik dalam memberikan penjelasan tentang proses pengecekan kesehatan kepada seluruh penumpang.

"Pihak AP II juga harus lebih baik lagi dalam mengatur dan mengawasi penerapan jaga jarak di bandara. Agar tidak terjadi lagi penumpukan yang justru tidak selaras dengan protokol kesehatan," jelas Novie.

Novie meminta maaf kepada penumpang yang mengalami antrean panjang tersebut atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Dia memastikan, Kantor Otoritas Bandar Udara akan melaksanakan pengawasan lebih ketat terhadap hal tersebut agar menghindari kejadian serupa terulang kembali. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement