Dari Bulan Ramadhan, Shahnaz Belajar Memaknai Arti 'Cukup'

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda

Kamis 07 May 2020 15:01 WIB

Terbiasa menjalani bulan puasa dengan penuh kesederhanaan, Shahnaz Haque menganggap tak ada yang beda dengan Ramadhan kali ini yang hadir saat pandemi Covid-19 Foto: Shelbie Asrianti/Republika Terbiasa menjalani bulan puasa dengan penuh kesederhanaan, Shahnaz Haque menganggap tak ada yang beda dengan Ramadhan kali ini yang hadir saat pandemi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Meski kini sedang pandemi Covid-19, Shahnaz Haque merasa tidak ada yang berbeda dengan Ramadhan tahun ini. Selebritas ini mengaku terbiasa melalui bulan Ramadhan dengan kesederhanaan.

Ketika orang cenderung lebih konsumtif selama Ramadhan, istri dari drummer Gilang Ramadhan ini malah belajar memaknai kata “cukup” selama bulan puasa. Prinsip itu diterapkan di keluarga kecilnya.

Baca Juga

"Biasanya, masyarakat kita kan bulan Ramadhan itu belanja jor-joran atau konsumtif, dengan alasan ada makan sahur, buka puasa, makan malam. Kalau saya tidak begitu, sudah beberapa tahun belakangan ini saya malah belajar tentang makna "cukup" dari bulan Ramadhan,” kata Shahnaz saat dihubungi Republika.co.id, beberapa waktu lalu.

Ibu dari tiga anak ini juga memilih untuk mengambil hikmah atas terjadinya musibah pandemi Covid-19. Bagi dia, wabah Covid-19 telah membuat orang semakin dekat kepada Tuhan dan keluarga yang selama ini kadang terabaikan. Moda hidup juga didekonstruksi bahwa kekayaan, jabatan, dan kepintaran tak bisa diandalkan.

“Kita mesti menghargai dan percaya ilmu pengetahuan, tetapi banyak persoalan dan misteri hidup di mana sains belum bisa menemukan jawabannya. Jadi, pendekatan spiritual kepada Tuhan akan selalu tetap relevan. Bahkan, sebagian orang justru itu yang prima dan utama, di samping pendekatan rasional,” kata pemilik nama lengkap Shahnaz Natashya Haque ini.

Selain itu, musibah Covid-19 juga kian membuka mata hati Shahnaz untuk semakin peduli kepada sesama. Dia mengatakan, di luar sana banyak keluarga dan anak-anak yang hidupnya kian tak menentu akibat pandemi Covid-19. Karena itulah, daripada mengeluh, ia memilih untuk bergerak dan membantu mereka yang membutuhkan.

“Maka persiapan saya di Ramadhan ini adalah bagaimana saya bisa membuka mata, siapa nih yang bisa ditolong di lingkungan sekitar. Jangan jauh-jauh, di lingkungan sekitar juga banyak keluarga terdampak yang mungkin untuk makan saja susah. Di situlah kita harus ada merangkul mereka,” kata pembawa acara kelahiran 1 September 1972 ini.