Kamis 07 May 2020 07:25 WIB

Studi Terbaru Urai Struktur Unik dari Virus Covid-19

Sifat unik dalam struktur virus Covid-19 jelaskan mengapa penularannya sangat cepat

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Sifat unik dalam struktur virus Covid-19 jelaskan mengapa penularannya sangat cepat.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Sifat unik dalam struktur virus Covid-19 jelaskan mengapa penularannya sangat cepat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Para peneliti yang mempelajari struktur virus Covid-19 telah menemukan sifat unik dalam virus yang dapat menjelaskan mengapa penularannya begitu cepat. Studi ini dinilai sebagai suatu kemajuan yang dapat membantu mengembangkan obat guna melawan penyakit ini.

Studi tersebut telah dipublikasikan dalam Journal of Molecular Biology. Studi mengidentifikasi salah satu komponen protein struktural virus yakni loop fusi membran sel atau selubung virus dalam SARS-CoV-2, nama virus yang menyebabkan Covid-19.

Baca Juga

Hasilnya, ditemukan empat asam amino yang membentuk protein struktural virus tersebut. Menurut peneliti, asam amino ini berbeda dengan asam amino virus corona lainnya.

Ketika menganalisa garis keturunan SARS-CoV-2, ditemukan bahwa ia memiliki sifat kombinasi antara SARS-CoV-1 yang menyebabkan pandemi SARS 2002-03 dan HCoV-HKU1 yaitu virus corona yang sangat mudah menular tetapi relatif jinak. Kombinasi ini menyebabkan SARS-CoV-2 menjadi sangat mudah menular juga mematikan.

 

"Ada kombinasi unik dalam SARS-CoV-2. Prediksi kami, loop sangat penting untuk transmisibilitas dan stabilitas, atau keduanya," kata penulis studi Gary Whittaker dari Cornell University.

Para peneliti juga membandingkan model struktural SARS-CoV-2 dengan virus corona yang ditemukan pada hewan lain dan mengonfirmasi bahwa SARS-CoV-2 berasal dari kelelawar. Peneliti juga telah mengidentifikasi bahwa kelelawar di China yang membawa virus corona memiliki loop serupa tetapi urutan asam aminonya berbeda.

Whittaker menduga, virus itu kemungkinan telah melewati trenggiling. Tetapi perbandingan urutan dan struktur protein virus tidak menemukan bukti tentang hal itu. "Bagaimana SARS-CoV-2 masuk ke manusia masih belum jelas," kata Whittaker dilansir News Cornell Edu, Rabu (6/5).

Urutan genetik yang baru diidentifikasi dalam SARS-CoV-2 menunjukkan kemungkinan inang perantara yang tidak diketahui. Kucing yang memiliki pengikatan reseptor yang cocok dengan manusia kemungkinan besar menjadi perantara virus. Namun hingga kini, infeksi pada kucing tampak ringan dan jarang serta tidak ada bukti bahwa kucing dapat menginfeksi manusia.

Karenanya, Whittaker menilai perlu ada studi lanjutan terkait coronavirus pada kucing guna memberikan petunjuk lebih lanjut tentang SARS-CoV-2.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement