Rabu 06 May 2020 13:14 WIB

Global Bond Bank Mandiri Laris Manis, Ini Kata Erick Thohir

Erick Thohir sebut Indonesia menjadi salah satu tujuan investasi menarik di dunia.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri BUMN Erick Thohir.
Foto: Dok. Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sukses menerbitkan instrumen obligasi dalam dolar AS atau Global Bond pada Selasa (5/5). Besaran dana yang diperoleh dari penerbitan surat utang ini yaitu 500 juta dolar AS.

Dalam proses penawarannya, obligasi Bank Mandiri ini mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hampir 5 kali. Dari size yang ditawarkan Bank Mandiri sebesar 500 juta dolar AS, namun total permintaan investor mencapai 2,4 miliar dolar AS.

Baca Juga

Adapun investor yang membeli Global Bond Bank Mandiri ini dari Asia sebanyak 66 persen dan 34 persen dari Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Serikat.

Sementara kupon yang ditawarkan oleh Bank Mandiri sebesar 4,75 persen. Kupon yang ditawarkan ini lebih tinggi dari global bond yang ditawarkan pemerintah awal April 2020 yang menawarkan kupon 3,9 persen.

Jangka waktu kontrak surat utang ini hingga 2025 atau memiliki tenor selama lima tahun. Sebelumnya, Bank Mandiri mendapat rating Baa2 Stable dari Moody's, BBB- Negative dari S&P dan BBB- Stable dari Fitch.

"Di tengah kondisi pasar global yang tidak pasti, banyaknya minat investor terhadap Global Bond yang diterbitkan BUMN ini menjadi bukti bahwa Indonesia menjadi salah satu tujuan investasi menarik di dunia," kata Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Rabu (6/5).

Untuk itu, Erick mendorong kepada BUMN lain untuk terus kreatif dalam mencari pendanaan. Tidak hanya mengandalkan kucuran dana dari perbankan, penerbitan obligasi dalam dolar AS ini juga patut untuk ditiru.

Seperti diketahui, sehari sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) juga sukses menerbitkan Global Bond sebesar sebesar 600 juta dolar AS dengan kupon yang ditawarkan sebesar 3,75 persen.

Dalam penawarannya, HK mencatat kelebihan permintaan hingga 6 kali dari nilai yang diterbitkan. Adapun Investor yang melakukan pembelian Global Bonds berasal dari Asia (42 persen), Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (30 persen), dan Amerika Serikat (28 persen).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement