Rabu 06 May 2020 06:52 WIB

Tiga Komponen Pembentuk Generasi Qurani

Wali Kota Padang menggelar tadarus Alquran daring untuk pelajar di Kota Padang.

Wali Kota Padang H Mahyeldi Ansharullah mengawali Tadarus Alquran secara online bersama pelajar SMPN 26 Padang, Ahad (3/5).
Foto: Dok Pemko Padang
Wali Kota Padang H Mahyeldi Ansharullah mengawali Tadarus Alquran secara online bersama pelajar SMPN 26 Padang, Ahad (3/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Generasi Qurani adalah generasi yang menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup. Mereka meyakini kebenaran isi Alquran. Mereka juga membaca, menghafal, dan memahami dengan baik dan benar makna yang terkadung dalam Alquran serta mengamalkan seluruh isinya dalam aspek kehidupan mereka. 

Hal itu disampaikan Wali Kota Padang H Mahyeldi Ansharullah sewaktu mengawali tadarus Alquran via aplikasi Zoom bersama pelajar SMPN 26 Padang, yang disiarkan langsung oleh PadangTV, Ahad (3/5).

Mahyeldi menjelaskan, dalam surat al-Baqarah ayat 185 dikatakan bahwa pada bulan Ramadhan di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan sebagai pembeda (antara yang benar dan batil). “Sebagaimana diketahui bahwa manusia memiliki hati, akal, dan fisik. Maka, jika ingin menjadi generasi Qurani, ketiga komponen ini harus diisi dengan bacaan ayat suci Alquran,” kata Mahyeldi seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id. 

Pertama, menurut Buya Mahyeldi, adalah hati. Jika ingin menjadi generasi Qurani, generasi muda harus selalu menjadikan Alquran  sebagai hiasan hati dan makanan bagi hati mereka. 

"Makanan hati adalah dzikir. Salah satu dari bentuk dzikir itu adalah Alquran yang juga disebut ad-Dzikru. Oleh sebab itu, jika ingin menjadi generasi Qurani, yang ruhnya kuat, yang kalbunya kuat, maka dekatkan hati dengan Alquran, apalagi pada bulan suci Ramadhan ini," ujar Wali Kota Padang. 

Kedua, akal. Seorang generasi Qurani harus menjadikan Alquran sebagai pembimbing akal pikirannya. Mereka yang senantiasa ingat kepada Allah akalnya akan dibimbing Allah kepada kebaikan. Jika pikiran sudah dibimbing Allah, pikirannya akan lurus. Akalnya akan mengagungkan dan membesarkan Allah SWT. 

"Itu makanya orang-orang yang berilmu makin tinggi ilmunya semakin mantap keimanannya karena dibimbing oleh akal yang lurus tadi," ungkapnya.

Ketiga, fisik. Generasi Qurani adalah generasi Islam yang menjadikan aktivitas fisiknya di bawah bimbingan Alquran. Amalan-amalannya adalah amalan kebaikan. Dari lisan dan lidah keluar kalimat-kalimat yang baik. Kemudian, seluruh anggota tubuhnya diarahkan untuk kebaikan-kebaikan.

"Kakinya melangkah kepada kebaikan, tangannya digunakan untuk menolong orang-orang, dan seluruh ucapan dan tindakannya dilaksanakan dan diarahkan untuk kebaikan," katanya menambahkan. 

Oleh sebab itu, jika generasi muda Kota Padang, terutama dari SMPN 26 Padang ingin menjadi generasi yang Qurani, ketiga komponen ini harus ditanamkan sejak dini. "Untuk itu, kepada anak-anak kami semua, terus dan teruslah membaca Alquran agar hati kita tenang, pikiran kita jernih, serta fisik kita akan diarahkan Allah kepada kebaikan," ujarnya mengakhiri. 

Tadarus Quran kali ini diikuti oleh Kepada Dinas Pendidikan Kota Padang Habibul Fuadi, kepala sekolah SMPN 26 Padang, dan beberapa perwakilan palajar dari SMPN 26 Padang Reflijon. Selama bulan suci Ramadhan 1441 H, tadarus Alquran akan diikuti oleh pelajar di tingkat SD/MI, SMP/MTSN, SMA/MAN se-Kota Padang secara bergilir yang disiarkan langsung oleh PadangTV setiap pukul 21.00 WIB sampai selesai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement