REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Di tengah pandemi virus Covid–19, para dosen Program Studi (Prodi) Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) melaksamakan pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan kreativitas pembuatan souvenir, agar peserta pelatihan dapat memanfaatkan waktu di rumah selama PSBB untuk menambah pendapatan keluarga selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saat ini.
Pengabdian masyarakat ini digelar pada Sabtu (18/4) dengan tetap menerapkan physical distancing sesuai himbauan pemerintah.
Kegiatan yang mengusung tema ‘Kreativitas Pembuatan Souvenir” pada Workshop Pemanfaatan Google Clasroom untuk KBM TPQ Masjid Jami Darul Hikmah Depok dimulai pada pukul 09.00 hingga 11.00 WIB. Kegiatan itu diikuti oleh 16 peserta. Mereka dibagi ke dalam empat kelompok.
Para dosen UBSI yang mengisi acara tersebut adalah Ahmad Ishaq, Aam Aminudin, Nining Suryani, Rame Santoso, Setiaji, Teni Agustina dan mahasiswa yakni M Rizky Ferdina. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan dua metode, yakni metode langsung bertatap muka yang dihadiri oleh perwakilan kelompok pengabdian masyarakat dan via online menggunakan aplikasi Zoom untuk anggota lainnya.
Workshop ini diawali dengan sambutan oleh Setiaji selaku kepala Kampus UBSI Fatmawati dan penanggung jawab kegiatan ini. Ia hadir di lokasi acara.
“Kegiatan pengabdian masyarakat ini dibagi menjadi dua cara dan diselenggarakan dalam kondisi PSBB, pelaksanaan nya berjalan dengan baik dan mengikuti aturan yang ditetapkan selama PSBB,” kata Setiaji seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Pemaparan materi kreativitas pembuatan souvenir ini disampaikan oleh Rame Santoso yang di ikuti oleh peserta dengan melalui layar LCD pada masing-masing ruangan dan aplikasi Zoom untuk anggota panitia.
Rame menjelaskan materi yang diberikan dimulai dari membuat kreativitas gambar atau desain menggunakan photoshop atau dengan tools drawing lainnya. Selanjutnya pemaparan bagaimana gambar yang sudah dibuat di transformasi ke souvenir. Dalam kegiatan ini souvenir yang dipilih adalah mug.
“Selanjutnya adalah pemaparan teknik menempelkan gambar ke souvenir. Dan terakhir adalah proses pencetakan gambar, biasanya dinamakan dengan pressing, menggunakan alat Hot Pressing Machine yang mempunyai pembakaran dengan panas mencapai suhu 350 derajat celcius,” paparnya.
Rame mengungkapkan, kegiatan ini disambut baik oleh peserta. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme peserta pada saat pemaparan materi dan praktik pembuatan souvenir.
Kegiatan ini juga mendapat respons positif dari peserta. Salah satunya mengatakan, “Kami berharap kegiatan ini berkelanjutan dengan materi yang berbeda agar pengetahuan kami bertambah. Sehingga, kami dapat mengisi waktu kami di rumah dengan hal yang lebih produktif dan dapat menjadi ide bisnis.”