Selasa 05 May 2020 23:14 WIB

Kisah tentang Inisiatif Kebaikan di Zaman Rasul

Orang yang melakukan inisiatif kebaikan akan diganjar pahala berilpat-lipat

Ilustrasi Kisah tentang Inisiatif Kebaikan di Zaman Rasul
Foto: Antara/Saptono
Ilustrasi Kisah tentang Inisiatif Kebaikan di Zaman Rasul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah berikut diriwayatkan dari salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, Jabir radhiyallahu anhu. Suatu hari, kaum Muslimin sedang duduk-duduk di dekat masjid di Madinah. Dari kejauhan, tampak segerombolan orang sedang berjalan kaki. Mereka berpakaian compang-camping. Terlihat dari wajah mereka kelelahan dan kemiskinan yang mendera.

Rasulullah SAW ikut menyaksikan pemandangan ini. Wajah beliau bersedih. Kemudian, beliau masuk ke dalam rumah dan keluar kembali. Nabi SAW lantas menyuruh Bilal untuk mengumandangkan azan dan qamat. Selanjutnya, shalat pun digelar dengan dipimpin beliau.

Baca Juga

Selesai shalat, Rasulullah SAW berpidato di hadapan jamaah, "Wahai sekalian manusia, hendaklah setiap orang menyedekahkan sebagian dari dinarnya, sebagian dari dirhamnya, sebagian dari pakaiannya, segantang dari gandumnya, dari segantang kurmanya. Bersedekahlah biarpun hanya dengan sekeping kurma!"

Pidato Nabi SAW amat menyentuh hati kaum Muslimin. Satu per satu mereka pulang ke rumah untuk kemudian kembali lagi dengan membawa harta sedekah.

Seorang laki-laki dari golongan Anshar membawa sebuah pundi yang hampir-hampir tangannya tidak kuat membawanya. Ada pula orang-orang yang membawa berlapis-lapis pakaian serta makanan.

Jabir melihat dua tumpukan dari sedekah itu yang terdiri atas makanan dan pakaian. Tak menunggu waktu lama, terkumpulah uang dalam jumlah yang banyak sekali.

"Kulihat wajah Rasulullah berseri-seri bagaikan sesuatu bersepuh emas layaknya," kenang Jabir.

Nabi SAW lantas memanggil perwakilan kelompok kafilah miskin tadi. Sambil menyerahkan bantuan yang terkumpul itu, beliau bersabda, "Barangsiapa membuat suatu aturan yang baik, maka baginya pahala ditambah dengan pahala orang-orang yang menjalankan aturan itu di belakangnya, dengan tidak dikurangi sedikit pun dari pahala mereka"

Dalam hal ini, Nabi SAW membicarakan orang yang pertama kali merespons seruannya agar bersedekah. Sebab, dengan melihat inisiatif orang itu, banyak Muslimin yang tergerak untuk ikut bersedekah.

Bagi orang yang pertama kali itu akan mendapatkan pahala berlipat dengan tanpa mengurangi pahala orang-orang yang tergerak karenanya.

 

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement