Selasa 05 May 2020 21:57 WIB

Susy Susanti Nilai Kekuatan Tim Piala Thomas Merata

Indonesia sejauh ini memang cukup dominan di sektor ganda putra.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Kabid Binpres PP PBSI), Susy Susanti.
Foto: ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Kabid Binpres PP PBSI), Susy Susanti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Kabid Binpres PP PBSI), Susy Susanti mengatakan, peta persaingan Piala Thomas di dunia saat ini merata. Siapapun yang mampu tampil dengan performa terbaik pada event yang akan digelar 3-11 Oktober di Arhus, Denmark, maka akan keluar sebagai juaranya.

"Melihat kekuatan yang ada saat ini persaingan Piala Thomas dunia merata. Indonesia sejauh ini memang cukup dominan dengan dua pasangan ganda putra yang menguasai peringkat 1-2 dunia (Kevin Sanjaya Sukamulya/Marcus Fernaldi Gideon dan M Ahsan/Hendra Setiawan). Namun begitu kita harus lebih meningkatkan performa di nomor tunggal putra," ujar Susy ketika dihubungi Republika.co.id melalui saluran telepon, Selasa (5/5).

Selain dua ganda putra yang menempati peringkat 1-2 BWF, Indonesia masih memiliki satu pasangan lagi Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang menempati peringkat enam Dunia. Sedangkan di tunggal putra, Indonesia memiliki Anthony Sinisuka Ginting (peringkat 6 dunia), Jonatan Christie (7), dan Shesar Hiren Rhustavito (18).

Peraih medali emas Olimpiade 1992 ini menyebut tuan rumah Denmark saat ini memiliki tiga pemain tunggal yang tangguh. "Denmark sekarang punya tiga pemain tunggal yang kuat. Selain itu ada China dan Jepang yang kekuatan tunggal putranya cukup berimbang. Mereka semua bisa saling mengalahkan, siapa yang siap di lapangan ketika bertanding itulah yang akan menang."

Denmark saat ini memang memiliki tiga pemain tunggal yang tangguh. Anders Antonsen menempati peringkat tiga dunia, satu strip di bawahnya ada Viktor Axelsen. Serta Rasmus Gemske walau berada di posisi 17 dunia namun dapat menjadi pelengkap trisula Denmark yang mematikan lawan. Serta satu lagi pemain senior Jan O Jorgensen.

Dengan kondisi seperti saat ini, tidak ada pertandingan sejak terakhir All England 15 Maret lalu, menurut Susy kunci untuk dapat memenangkan persaingan nanti adalah disiplin pemain dalam menjaga kesehatannya. "Semua dihadapkan pada hal yang sama. Jadi disiplin pemain untuk bisa menjaga kesehatan adalah salah satu kunci. Karena kalau tetap sehat nanti ketika porsi latihan ditingkatkan sudah siap."

Susy menambahkan, Pelatnas PBSI kini yang utama adalah menjaga kesehatan dan keselamatan atlet. "Bersyukur dari dua kali rapid test corona yang sudah kita lakukan semua pemain negatif. Latihan masih belum berlangsung normal, hanya sekitar 40 persen dari biasanya. Dan wajib mengikuti standar kesehatan yang disarankan oleh negara," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement