Selasa 05 May 2020 17:18 WIB

Duh! Industri Smartphone Alami Performa Terburuk Sepanjang Sejarah Akibat Corona

Pengiriman smartphone global turun 17 persen yoy

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Duh! Industri Smartphone Alami Performa Terburuk Sepanjang Sejarah Akibat Corona. (FOTO: Shutterstock)
Duh! Industri Smartphone Alami Performa Terburuk Sepanjang Sejarah Akibat Corona. (FOTO: Shutterstock)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Dampak Covid-19 menjalar hingga industri smartphone yang mengakibatkan terjadinya penurunan pengiriman smartphone secara global.

Dilansir dari Gizchina (5/5/2020), menurut penelitian terbaru dari Strategy Analytics, pengiriman smartphone global pada kuartal pertama 2020 adalah 275 juta unit, turun sebanyak 17% secara year-on-year. Ini adalah kuartal terburuk dalam sejarah industri smartphone.

Baca Juga: Industri Smartphone Kena Badai Corona, Analis: Merek HP Asal China Makin Tekan Samsung di . . . .

Dalam hal pangsa pasar smartphone global, Samsung mempertahankan posisi nomor satu di 21% dari total pangsa pasar, Huawei menempati urutan kedua di 18%, sementara Apple berada di peringkat ketiga dengan 14%.

Pada kuartal pertama 2019, pengiriman smartphone berkisar di angka 330,4 juta unit secara global. Sekarang, hanya sekitar 275 juta unit ponsel yang dikirim secara global.

Meskipun Samsung mempertahankan posisi teratasnya, ini adalah yang paling terdampak dari 5 perusahaan teratas. Pengiriman Q1 2020 Samsung sebesar 58,3 juta adalah penurunan 19% dari 71,8 juta unit pada kuartal pertama 2019. Untuk raksasa Korea Selatan, angka tersebut adalah yang terendah dalam delapan tahun.

Raksasa ponsel asal China, Huawei, berada di posisi kedua meskipun ada masalah dan efek Covid-19. Pada Q1 2020, ia mengirimkan 48,5 juta smartphone dengan penurunan 18% dari Q1 2019. China masih merupakan wilayah inti Huawei dan sebagian besar penjualannya berada di wilayah ini.

Untuk Apple, ia duduk nyaman di posisi ketiga dengan 43,1 juta pengiriman pada Q1 2020. Ini adalah penurunan 9% dari kinerja Q1 2019-nya. Namun, pangsa pasarnya naik dari 13% tahun lalu menjadi 14%.

Untuk sementara waktu, sekarang Apple telah menggunakan strategi pemasaran "pemotongan harga". Ini tampaknya bekerja untuk perusahaan dan itu akan memiliki pengaruh yang lebih besar di pasar negara berkembang seperti India. Analis memperkirakan penjualannya akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang.

Xiaomi berada di posisi keempat dengan 27,5 juta pengiriman pada Q1 2020. Banyak terima kasih kepada cengkeramannya yang kuat pada pasar ponsel pintar India yang merupakan yang terbesar kedua di dunia.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement