Selasa 05 May 2020 14:36 WIB

Umsida Potong Biaya Registrasi Semester Genap

Selain kuliah online, Umsda mengurangi biaya registrasi semester genap

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Kuliah Online (ilustrasi)
Kuliah Online (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengeluarkan kebijakan khusus terkait pandemi virus corona atau Covid-19. Rektor Umsida, Dr Hidayatullah menegaskan, kebijakan-kebijakan khusus yang diambil merupakan upaya responsif kampus setempat, untuk bersama-sama menekan penyebaran Covid-19, serta menanggulangi dampak pandemi.

Hidayatullah menjelaskan, dalam rangka optimalisasi aktivitas akademik, sejak mewabahnya Covid-19, Umsida mengambil kebijakan untuk melaksanakan pembelajaran secara daring. "Kecuali kegiatan praktikum yang memang harus dilaksanakan di kampus," ujar Hidayatullah dikonfirmasi Selasa (5/5).

Kebijakan lainnya adalah pengurangan biaya registrasi pada semester genap. Selain itu, terkait peneriman mahasiswa baru (PMB), Umsida juga membuka program Bidikmisi peduli Covid-19. Program ini diperuntukkan bagi calon mahasiswa baru yang keluarganya terdampak wabah Covid-19.

"Misal orang tuanya terdampak dari sisi pekerjaan,  orangtua berprofesi sebagai tenaga medis dan profesi ojek online.  Dengan kuota yang tersedia sebanyak 200 kursi. Kita berikan pengurangan biaya SPP 20 persen dan BPP 25 persen untuk masing-masing biaya prodi," kata Hodayatullah. 

Terkait pendaftarannya,  kata Hidayatullah, ada dua pola yang diterapkan. Yakni full online, mulai pengisian data hingga tes online. Namun, ada juga pendaftaran secara offline dengan datang kekampus di jam 8.30-15.00 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan.

Hidayatulloh melanjutkan, kampus setempat juga mewajibkan civitas akademika untuk mengisi data survei di laman https://elearning.umsida.ac.id/deteksicovid.php. Survei tersebut diperlukan untuk mengetahui kondisi kesehatan baik dosen ataupun mahasiswa. Survey tersebut juga untuk melakukan pemetaan kondisi sosial ekonomi mahasiswa.

"Dari situ kita dapatkan data mahasiswa yang terdampak Covid-19. Untuk yang terdampak kami bekerja sama dengan organisasi kemahasiswaan untuk Baksos. Ada setidaknya 500 mahasiswa dan dosen yang akan diberikan paket Sembako," kata Hidayatullah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement