Selasa 05 May 2020 14:12 WIB

Pelaksanaan UTBK Bisa Diperpanjang atau Diperpendek

Sedapat mungkin UTBK dilakukan di perguruan tinggi agar lebih mudah dikontrol.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Mas Alamil Huda
Peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) menjawab soal pada pelaksaan ujian gelombang pertama, di kampus USU, Medan, Sumatra Utara.
Foto: ANTARA FOTO
Peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) menjawab soal pada pelaksaan ujian gelombang pertama, di kampus USU, Medan, Sumatra Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) berdasarkan jadwal diselenggarakan pada tanggal 12 Juli hingga 22 Juli 2020. Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasih mengatakan, waktu penyelenggaraan UTBK di tiap daerah bisa jadi diperpanjang atau diperpendek.

"Jadi ujian UTBK dimulai 12 Juli, tapi bisa diperpanjang atau diperpendek bagi yang peserta calon mahasiswanya tidak terlalu banyak," kata Nasih, dalam konferensi pers daring, Selasa (5/5).

Ia mengatakan, saat ini penyiapan materi ujian sudah mencapai 90 persen. Secara teknis sarana prasarana, LTMPT juga sudah melakukan koordinasi dan persiapan secara umum hampir selesai.

LTMPT melakukan koordinasi dengan masing-masing perguruan tinggi negeri (PTN) dalam hal pelaksanaan ujian. Nasih mengatakan, tahun ini pihaknya melibatkan mitra PTN karena sedapat mungkin UTBK dilakukan di perguruan tinggi agar lebih mudah dikontrol.

"Kalau peminatnya banyak, mungkin kita akan bermain dengan waktu. Mungkin bisa dilakukan dua minggu selama berturut-turut, dan lain-lain," kata dia menegaskan.

Terkait pelaksanaan ujian hari pertama yaitu 12 Juli, Nasih menejlaskan pihaknya masih menunggu izin dari pihak berwenang. Apabila boleh diselenggarakan pada tanggal itu maka akan langsung LTMPT akan menyelenggarakannya.

"Kalau tidak kita akan menunggu kondisi yang lebih kondusif," kata dia lagi.

Namun, Rektor Universitas Airlangga ini menegaskan, terkait dengan proses pendaftarannya tidak mengalami perubahan. Proses pendaftaran UTBK akan tetap akan dimulai pada 2 Juni 2020, sekaligus pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMTPN).

"Dan itu semua dilakukan secara daring, termasuk pembayarannya, juga dilakukan secara daring host to host, sehingga tidak ada yang menggerombol di perbankkan. Jadi kita mengikuti mekanisme yang ada dan pendaftarannya tidak mengalami perubahan," kata Nasih. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement