Selasa 05 May 2020 13:30 WIB

Seorang Warga Diduga Dianiaya Saat Hendak Ambil Sembako

Peristiwa tersebut terjadi saat pembagian sembako di kediaman Ketua RW.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Mas Alamil Huda
Penganiayaan (Ilustrasi)
Penganiayaan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Seorang warga Kampung Utan, Ciputat, Tangerang Selatan, berinisial CH (51 tahun) diduga mendapat perlakukan tindak kekerasan oleh ketua RW. Dugaan penganiayaan itu mengakibatkan korban mengalami luka sobek di dahi.

Peristiwa tersebut terjadi saat pembagian sembako yang berlangsung di kediaman Ketua RW 08 bernama Hendra. Tepatnya di Jalan Kompas Kampung Utan, RT 05 RW 08, Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), pada Ahad 3 Mei 2020 sekira pukul 17.00 WIB.

Korban yang merasa tak terima atas perbuatan pelaku, akhirnya membuat laporan ke Polsek Ciputat. Dalam laporannya tersebut, dirinya mengaku dibenturkan kepalanya di bagian dahi sebanyak tujuh kali.

Anak korban yang juga menjadi saksi saat kejadian, Nandi Hermansyah (19 tahun) mengatakan, kekerasan itu berawal saat dirinya mendatangi kediaman Ketua RW untuk mengambil jatah paket sembako bantuan warga terdampak Covid-19. 

"Kemarin itu saya ke rumah Pak RW untuk ambil jatah itu, tapi kata Pak RW //enggak// bisa diwakilin, harus datang langsung kepala keluarganya. Yasudah saya pulang lagi," kata Nandi saat dihubungi, Selasa (5/5).

Mengetahui tak boleh diwakilkan, kemudian Nandi bersama ayahnya kembali ke rumah Ketua RW bermaksud mengambil sembako. Saat berada di sana, terjadilah cekcok bermula dari pelaku yang mengungkit aturan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah dilanggar oleh korban.

Informasi yang diketahui, korban sempat menggelar acara pernikahan di rumahnya saat pemberlakukan PSBB di wilayah Kota Tangsel. Dalam acara pernikahan itu, pihaknya sengaja membatasi orang-orang yang datang sebab meminimalisasi penyebaran virus Covid-19.

"Jadi begitu sampai, Pak RW langsung menyindir ke Bapak saya, ‘Giliran ngawinin kemarin nggak ngundang RT atau RW, giliran bansos datang ngambil, nggak malu lu?‘ Terus katanya peraturan PSBB harus dijalanin, inilah, itulah. Belum lama ini memang keluarga kita sempat gelar akad nikah, tapi kita batasi yang datang. Mungkin dari situ Pak RW nilai keluarga bapak enggak patuh sama aturan PSBB karena ngumpulin orang," katanya.

Korban yang berniat ingin mengambil sembako, akhirnya berang hingga di antara keduanya terlibat saling melontarkan perkataan. Karena emosi, Hendra spontan membenturkan bagian kepalanya ke dahi korban. Meski tak melawan, korban mengancam akan melaporkan kekerasan tersebut ke pihak kepolisian.

"Bapak saya enggak ngelawan, dia bilang bakal lapor polisi. Terus bantuan sembako tetap dibawa sama bapak," ujarnya.

Sementara, keterangan berbeda disampaikan dari pihak keluarga Hendra. Adik kandungnya yang juga Ketua RT 05, Riki (37 tahun), mengaku saat kejadian, korbanlah yang memulai kata-kata provokasi sembari mengarahkan bagian kepalanya ke wajah Hendra.

"Saat kejadian itu memang saya enggak lihat, tapi anak dan istri Pak RW ada di situ semua. Yang memulai provokasi itu CH ini, dia enggak terima waktu diingatin sama Pak RW soal aturan PSBB,” katanya.

Dirinya mengakui jika keluarga korban, baru saja melaksanakan akad pernikahan puteranya. Jumlah tamu juga terbilang banyak padahal sedang dalam masa pemberlakukan PSBB. “Infonya yang kumpul banyak, sampai ada yang beli minuman keras segala macam juga. Jadi dinasehati sama Pak RW soal itu," ungkap Riki di Mapolsek Ciputat.

Kapolsek Ciputat Kompol Endy Mahandika menegaskan pelaku bakal dijerat dengan Pasal 351 tentang Penganiayaan. Lebih lanjut, harusnya sejak awal Ketua RW langsung menyerahkan bantuan sembako tanpa perlu mengulur-ngulur waktu hingga mengundang perselisihan.

"Kalau memang sudah jatah keluarganya ya diberikan saja. Enggak perlu harus bilang bapaknya harus datang langsung, itu kan nanti bisa memicu perselisihan. Jadi intinya yang kita tangani di sini adalah fakta hukumnya itu, korban sudah visum dan ada beberapa saksi yang melihat kejadian itu," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement