Selasa 05 May 2020 10:30 WIB

AS Sebut Rusia dan China Ambil Keuntungan dari Pandemi

Menteri Pertahanan AS Mark Esper tuding China dan Rusia ambil keuntungan dari pandemi

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Menteri Pertahanan AS Mark Esper tuding China dan Rusia ambil keuntungan dari pandemi. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Rick Rycroft
Menteri Pertahanan AS Mark Esper tuding China dan Rusia ambil keuntungan dari pandemi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper mengatakan China dan Rusia mengambil keuntungan dari pandemi Covid-19. Dia menuding kedua negara memajukan kepentingannya di Eropa.

Komentar tersebut muncul saat Esper diwawancara harian Italia, La Stampa pada Senin (4/5) seperti dilaporkan Anadolu Agency. Itu merupakan tanggapan Esper ketika ditanya apakah Rusia dan China menghadirkan risiko keamanan dengan mengirimkan bantuan ke negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Baca Juga

“Kami tetap waspada bahwa beberapa mungkin berusaha menggunakan pandemi dan menghasilkan tantangan ekonomi yang kita semua hadapi sebagai pembukaan untuk berinvestasi dalam industri serta infrastruktur penting, yang pada gilirannya dapat memengaruhi keamanan jangka panjang," kata Esper.

Dia mengungkapkan selama pertemuan virtual menteri pertahanan negara anggota NATO pekan lalu, ditegaskan bahwa musuh potensial hampir pasti mencari cara mengeksploitasi situasi saat ini guna memajukan kepentingan mereka. Menabur perpecahan di internal NATO dan di Eropa.

“Bersama dengan Sekutu NATO kami, kami akan mengambil langkah yang berarti untuk memastikan krisis kesehatan tidak berubah menjadi krisis keamanan," kata Esper.

Pada kesempatan itu Esper menegaskan kembali seruannya agar Rusia dan China transparan dalam memberikan informasi selama pandemi. AS telah menuding China menutup-nutupi informasi mengenai wabah Covid-19

Tak hanya itu, Washington pun mencurigai Covid-19 berasal dari laboratorium di Wuhan. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengklaim terdapat sejumlah bukti yang mengarah pada hal tersebut. “Ada sejumlah besar bukti bahwa (virus) ini berasal dari laboratorium di Wuhan,” kata Pompeo kepada ABC News This Week pada Ahad (3/5).

Menurut dia, sejauh ini para ahli terbaik berpikir bahwa Covid-19 merupakan buatan manusia. “Saya tidak punya alasan untuk tidak mempercayai hal itu pada saat ini,” ujarnya. Pernyataannya berlawanan dengan keterangan Kantor Direktur Intelijen Nasional AS yang menyebut Covid-19 bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement