Selasa 05 May 2020 04:04 WIB

Polda Bentuk Timsus Awasi Travel Gelap Penyelundup Pemudik

Timsus juga akan mengawasi media sosial yang dimanfaatkan travel.

Polisi meminta keterangan dari sopir dan penumpang bus yang akan mudik saat operasi pengamanan dan penyekatan wabah COVID-19 di Badung, Bali, Minggu (3/5/2020). Bus yang membawa sekitar 39 penumpang menuju Sidoarjo, Jawa Timur itu digiring untuk menjalani pemeriksaan di Polres Badung karena surat izin jalan bermasalah dan diduga mengambil penumpang di luar terminal
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Polisi meminta keterangan dari sopir dan penumpang bus yang akan mudik saat operasi pengamanan dan penyekatan wabah COVID-19 di Badung, Bali, Minggu (3/5/2020). Bus yang membawa sekitar 39 penumpang menuju Sidoarjo, Jawa Timur itu digiring untuk menjalani pemeriksaan di Polres Badung karena surat izin jalan bermasalah dan diduga mengambil penumpang di luar terminal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menurunkan tim khusus untuk memantau pergerakan travel gelap yang berupaya menyelundupkan pemudik keluar dari wilayah Jabodetabek.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus mengatakan tim tersebut juga akan memantau media sosial yang banyak digunakan oleh bisnis travel gelap untuk memasarkan jasanya.

Baca Juga

"Kalau travel itu kan menggunakan media sosial untuk memasarkan, mengantar pemudik sehingga kita ada tim khusus untuk memantau mereka semua saat melewati pos pemantau," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Senin.

Yusri juga mengatakan petugas lapangan Polda Metro Jaya banyak yang memergoki truk-truk barang yang digunakan pemudik dengan harapan lolos dari pemeriksaan petugas.

Dia pun menegaskan Polda Metro Jaya akan menindak tegas temuan tersebut sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Kemudian untuk memberi efek jera, pihak kepolisian akan menilang dan menahan truk tersebut.

"Untuk truk juga sama, kita akan lakukan tindakan tegas. Truk itu ada pasal, bukan peruntukannya, truk itu mengangkut barang bukan manusia, makanya kita akan lakukan penilangan dan truknya jadi barang bukti sampai persidangan," papar Yusri.

Sedangkan pemudik dari Jakarta yang diangkut oleh travel gelap dan truk-truk barang tersebut akan dikembalikan ke Jakarta. "Masyarakat yang mencoba mudik akan kita pulangkan," ujarnya

Yursi berharap masyarakat bisa memahami kebijakan larangan mudik tersebut karena kebijakan itu dibuat untuk kebaikan dan keselamatan masyarakat.

Dia juga kembali mengajak masyarakat untuk tidak mudik demi keselamatan dan kesehatan keluarga dan sanak saudara di kampung halaman. "Mudik itu janganlah, kasihan keluarga kita di kampung sana. Jangan membawa bencana," kata Yusri

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement