Selasa 05 May 2020 01:40 WIB

UII Sediakan Wastafel Portabel di Pasar Tradisional

UII berencana memproduksi massal wastafel portabel.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Satria K Yudha
Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid berkunjung ke kantor Republika, Jalan Warung Buncit, Jakarta, Kamis (23/1).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid berkunjung ke kantor Republika, Jalan Warung Buncit, Jakarta, Kamis (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Imbauan bekerja di rumah di tengah pandemi Covid-19 belum bisa dilaksanakan semua masyarakat Indonesia. Masih sangat banyak pekerja harian yang terpaksa bekerja seperti biasa untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga.

 

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid mengatakan, pedagang pasar merupakan salah satu profesi tersebut. Terlebih, berdagang merupakan satu-satunya yang bisa mereka lakukan untuk menafkahi keluarga.

 

"Saat kita tidak bisa memaksa mereka menghentikan aktivitas, maka tugas kita membantu mengamankan aktivitas mereka dari sisi kesehatan," kata Fathul, Senin (4/5).

 

Atas kondisi tersebut, UII menghadirkan wastafel portabel di pasar-pasar sebagai salah satu ikhtiar membantu pencegahan penyebaran Covid-19. Pembuatannya melibatkan Prodi Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri UII, dengan tandon yang cukup besar agar bisa dipakai banyak orang.

 

"Selain itu, untuk mengambil sabun cair dan air tidak melibatkan sentuhan tangan, tapi menggunakan pedal, ini akan mengurangi potensi penularan virus," ujar Fathul.

 

Ia menekankan, alat seperti itu bisa dibuat siapa saja dengan keterampilan mengelas yang cukup. Jika berbahan besi, alat bisa bertahan cukup lama dan biaya tidak terlalu besar karena masing-masing unitnya sekitar Rp 4,5 juta.

 

"Jika wabah ini masih berkepanjangan, kami akan berusaha memproduksi lebih banyak dan mendonasikannya di tempat-tempat aktivitas ekonomi rakyat yang membutuhkan," kata Fathul.

 

Distribusi wastafel portabel dari UII Peduli tahap pertama ini dihadirkan di dua lokasi, yakni Pasar Rejodani dan Pasar Degolan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement