Senin 04 May 2020 19:59 WIB

Pemprov Papua akan Panggil Freeport Terkait Corona

Pemerintah provinsi Papua berharap Freeport berkomitmen.

Suasana Kota Jayapura, beberapa waktu lalu, saat diterapkan pembatasan jarak untuk tangani pandemi.
Foto: ANTARA/Gusti Tanati
Suasana Kota Jayapura, beberapa waktu lalu, saat diterapkan pembatasan jarak untuk tangani pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua akan meminta PT Freeport melaporkan perkembangan penanganan COVID-19 di wilayah kerjanya di Tembagapura.

Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal (KT) mengatakan, akan memanggil perwakilan PT Freeport di Jayapura untuk mengetahui sejauh mana langkah yang diambil perusahaan tersebut dalam menangani pandemi virus corona. Apalagi, kata dia, saat ini jumlah kasus positif COVID-19 di Distrik Tembagapura cukup tinggi yakni mencapai 51 orang positif.

Karena itu dijadwalkan, pada Selasa (5/5) akan dilakukan pertemuan dengan perwakilan PT. Freeport di Jayapura. Ketika ditanya tentang rencana tes cepat (rapid test) massal terhadap karyawan PT. Freeport, KT mengatakan belum mengetahui dengan pasti dan akan menunggu penjelasan dari perwakilan perusahaan tersebut.

Dalam pertemuan itu diharapkan perusahaan penambangan terbesar di Indonesia benar-benar menerapkan jaga jarak fisik (physical distancing) agar dapat menekan laju penularanvirus tersebut. "Selain itu karyawan juga harus selalu menggunakan masker," kata Wagub KT di Jayapura, Senin (4/5).

Jubir Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Mimika dr. Raynold Ubra secara terpisah mengatakan, saat ini 87 orang yang positif COVID-19 dan 51 diantaranya berada di Distrik Tembagapura. "Mereka sudah diisolasi mandiri di salah satu barak di Tembagapura yang disediakan manajemen PT. Freeport, sedangkan yang dirawat tercatat sembilan orang dengan kondisi relatif stabil," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement