Senin 04 May 2020 17:40 WIB

Kemendag Jelaskan Penyebab Meroketnya Bawang Merah

Selain kurangnya pasokan dari sentra, harga bibit bawang merah juga naik 125 persen.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Pedagang sayuran melayani pembeli di Pasar Kosambi, Kota Bandung, pekan lalu. Bawang merah saat ini mengalami kenaikan dari Rp 40 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Pedagang sayuran melayani pembeli di Pasar Kosambi, Kota Bandung, pekan lalu. Bawang merah saat ini mengalami kenaikan dari Rp 40 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan, harga bawang merah di sejumlah daerah meningkat. Harga komoditas tersebut telah berada di atas harga acuan di konsumen yang sebesar Rp 32 ribu per kilogram (kg).

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag Suhanto menyebutkan, dari laporan Dinas Perdagangan Daerah yang diolah oleh Kemendag, harga rata-rata nasional bawang merah per Senin 4 Mei 2020 sebesar Rp 48.200 per kg. Harga itu naik 7,83 persen dibandingkan seminggu lalu. 

Baca Juga

Ia menyebutkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan harga bawang merah relatif tinggi. Berdasarkan komunikasi dengan Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) penyebabnya antara lain, produksi bawang merah di Brebes sebagai sentra produksi bawang merah terbesar saat ini diperkirakan turun 10 persen akibat hasil tanam yang kurang bagus. 

"Sementara stok dari panen sebelumnya sedikit, karena banyak yang mengalami kerusakan," kata Suhanto kepada Republika.co.id pada Senin, (4/5).

Di sisi lain, lanjut dia, harga bibit bawang merah juga naik menjadi Rp 40 ribu sampai 45 ribu per kg. Angka itu naik hingga 125 persen, karena biasanya hanya sekitar Rp 20 ribu per kg.

Naiknya harga bibit bawang, kata dia, berpengaruh terhadap penurunan luas tanam sekitar 20 persen sampai 30 persen. Sebab, yang bisa tanam hanya petani bermodal besar.

"Menurut Ditjen Hortikultura Kementan (Kementerian Pertanian), kenaikan harga bibit dan serangan hama (OPT) cenderung lebih tinggi pada musim hujan. Tentunya berimbas juga pada harga di tingkat konsumen," kata Suhanto. 

Berdasarkan pengamatan Kemendag di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta, kata dia, dari sisi distribusi ke Jakarta saat ini juga mengalami penurunan. Pengiriman bawang merah dari Brebes ke Jakarta saat ini sebanyak 25 truk per hari, berkurang 16 persen, sebelumnya 30 truk per hari. 

Hal ini tergambar dari penurunan pasokan bawang merah ke Pasar Induk Kramat Jati yaitu menjadi sekitar 77 ton per hari dalam seminggu terakhir. "Ini di bawah pasokan normal 98 ton per hari dengan harga di Pasar Induk Kramat Jati saat ini Rp 38 ribu per kg," kata Suhanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement