Senin 04 May 2020 14:20 WIB

Jokowi: Perlambatan Covid-19 Jangan Kendorkan Pencegahan

Jokowi meminta seluruh daerah tidak mengendorkan penanganan Covid-19

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo
Foto: Lukas/ANTARA FOTO
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyampaikan telah terjadi perlambatan penambahan kasus positif Covid-19 di sejumlah daerah. Kendati begitu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh daerah untuk tidak mengendorkan pengawasan, pencegahan, dan penanganan Covid-19 meski telah ada penurunan kasus di wilayahnya.

"Dapat kami sampaikan bahwa telah terjadi perlambatan di beberapa provinsi terkait dengan status PSBB. Namun Presiden meminta agar perlambatan ini tidak membuat kita semua menjadi kendor, dan kita tetap harus patuh terhadap protokol kesehatan," jelas Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Senin (4/5). 

Doni sendiri tidak menyebutkan daerah mana saja yang terindikasi terjadi perlambatan penambahan kasus positif Covid-19. Berdasarkan data per Ahad (3/5) petang, terjadi penambahan 349 kasus positif Covid-19 dalam satu hari terakhir, dengan penambahan tertinggi terjadi di Jawa Timur sebanyak 80 orang, DKI Jakarta 67 orang, dan Sumatra Selatan 29 orang. Artinya, penambahan masih saja terjadi dengan total kasus positif merata di 34 provinsi di Tanah Air.

"Penurunan jumlah kasus positif, bahwa ada tren mendatar dan menurun. Sementara yang kita saksikan, jumlah spesimen dari ODP dan PDP yang diperiksa meningkat juga. Kita tunggu beberapa hari ke depan setelah lab ini bisa berfungsi optimal," kata Doni.

Pemerintah menargetkan mampu melakukan pemeriksaan terhadap 10.000 spesimen Covid-19 dalam satu hari. Bila target tersebut tercapai, Doni yakin pemetaan kondisi penyebaran Covid-19 di daerah bisa dilakukan secara lebih rinci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement